Internasional

Laut China Selatan Panas, Malaysia Tembak Nelayan Vietnam

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
19 August 2020 09:28
FILE PHOTO: Chinese dredging vessels are purportedly seen in the waters around Fiery Cross Reef in the disputed Spratly Islands in the South China Sea in this still image from video taken by a P-8A Poseidon surveillance aircraft provided by the United States Navy May 21, 2015. U.S. Navy/Handout via Reuters/File Photo ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. EDITORIAL USE ONLY
Foto: U.S. Navy/Handout via Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjaga pantai Malaysia menembak nelayan Vietnam di Laut China Selatan. Dari kejadian ini disebutkan bahwa seorang nelayan tewas dengan luka tertembak.

Hal itu terjadi Minggu (16/8/2020) malam di 80 mil laut dari Tok Bali di lepas pantai timur negara bagian Kelantan. Hanoi menuntut jawaban dari Malaysia atas kejadian ini.



Ditulis AFP, kejadian berawal saat Malaysia memeriksa dua kapal penangkap ikan ilegal Vietnam. Namun 19 awak di kapal tersebut agresif dan melemparkan bom rakitan ke penjaga kapal Malaysia.

Direktur Penjaga Pantai Kelantan Muh Nur Syam Asmawie Yacoob mengatakan awak kapal tak mengindahkan tembahan peringatan. Kepala Penjaga Kapal Zubil Mat Som insiden itu adalah bentuk pertahanan diri. 



"Awak penjaga pantai sebelumnya melepaskan tembakan peringatan ke udara. Tetapi setelah mereka menabrak dan melempar sebotol bensin, anak buah saya tak memiliki pilihan selain melepaskan tembakan untuk pertahanan diri," kata Mat Som dikutip Selasa (18/8/2020).

"Kami sedih dengan kejadian ini ... Tapi saya menjamin ... anak buah saya mengambil tindakan untuk melindungi diri mereka dan kedaulatan nasional."



Laut China Selatan memang menjadi sengketa sejumlah negara. Di antaranya Malaysia, Vietnam, Brunei, Filipina dan Taiwan.



Sementara Beijing mengklaim 80% area sebagai miliknya melalui sembilan garis putus-putus. Meski begitu mahkamah arbitrase internasional sudah menganulir klaim China itu.




(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Filipina: China Menyerang, Kami Telepon AS

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular