Warning! Kasus Positif Covid-19 di Dunia Dekati 22 Juta

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
16 August 2020 14:20
Doctor Giovanni Passeri, top left, with his assistant doctor Mariaconcetta Terracina, has 82-year-old patient Mario read his note about his medical conditions during a routine examination as part of a night shift in his ward in the COVID-19 section of the Maggiore Hospital in Parma, northern Italy Wednesday, April 8, 2020. Mario has been under oxygen CPAP (continuous positive air pressure) headgear ventilation and he could only communicate in writing because the hissing sound of the oxygen made it difficult for him to hear the doctor's voice. Mario's health conditions have been worsening since after his admission on March 28. He died in the evening of April 14. (AP Photo/Domenico Stinellis)
Foto: Ilustrasi pemeriksaan pasien Covid-19. (AP/Domenico Stinellis)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus konfirmasi positif Covid-19 di dunia terus bertambah. Seperti dikutip dari laman https://www.worldometers.info/coronavirus/ pada Minggu (16/8/2020) pukul 14.00 WIB, kasus konfirmasi positif Covid-19 mencapai 21.617.987. Dari jumlah itu, pasien yang meninggal menembus 769.006 orang. Sementara jumlah pasien yang sembuh mencapai 14.334.222 orang.

Amerika Serikat (AS) masih memuncaki daftar klasemen kasus konfirmasi positif Covid-19 dengan laporan 5.529.789 kasus. Disusul kemudian Brasil dengan 3.317.832 dan India 2.590.501. Rusia, Afrika Selatan, Peru, Meksiko, Kolombia, Chile, dan Spanyol, melengkapi daftar 10 besar klasemen kasus konfirmasi positif Covid-19.

Khusus untuk Indonesia, kasus konfirmasi positif Covid-19 per Sabtu (15/8/2020) pukul 16.00 WIB mencapai 137.468 atau bertambah 2.345 dibandingkan sehari sebelumnya. Sementara itu pasien yang sembuh 91.321 (naik 1.703 dibandingkan kemarin) dan pasien yang meninggal 6.071 (bertambah 50 dibandingkan sehari sebelumnya).

Saat memberikan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR RI di ruang sidang MPR RI, Jakarta, Jumat (14/8/2020), Presiden Jokowi mengungkapkan 215 negara di dunia, termasuk Indonesia, sedang menghadapi masa sulit di tengah pandemi Covid-19.



"Semua negara, negara miskin, negara berkembang, termasuk negara-negara maju, semuanya sedang mengalami kemunduran karena terpapar Covid-19," ujarnya.

Menurut kepala negara, krisis ekonomi yang terjadi saat ini juga menjadi yang terparah sepanjang sejarah. Di kuartal I-2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif, yaitu 2,97%. Namun, pada kuartal II-2020, perekonomian dalam negeri minus 5,32%. Ekonomi negara-negara maju, kata Jokowi, bahkan minus belasan persen.

"Kemunduran banyak negara besar ini bisa menjadi peluang dan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan," ujarnya.

"Ibarat komputer, perekonomian semua negara saat ini sedang macet, sedang hang. Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat, harus melakukan re-start, harus melakukan re-booting. Dan semua negara mempunyai kesempatan men-setting ulang semua sistemnya," lanjut Jokowi.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular