Jokowi Ajukan Anggaran Kementerian Prabowo Rp 136,9 T di 2021

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
14 August 2020 17:58
Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto  meninjau pembangunan peningkatan jaringan reklamasi rawa di Tahai Baru, Kabupaten Pulang Pisau, Kamis (9/7/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)
Foto: Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat meninjau pembangunan peningkatan jaringan reklamasi rawa di Tahai Baru, Kabupaten Pulang Pisau, Kamis (9/7/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengajukan alokasi anggaran untuk Kementerian Pertahanan dalam RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp 136,9 triliun.

Seperti dikutip dari Buku Nota Keuangan II Beserta RAPBN TA 2021, anggaran kementerian yang dipimpinan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto itu lebih tinggi dari yang pertama kali diusulkan dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2021 yang mencapai Rp 129,3 triliun.

Adapun anggaran Kemenhan yang diajukan Jokowi untuk belanja tahun anggaran 2021, meningkat 18,76% dari belanja Kemenhan pada tahun anggaran 2019 yang mencapai Rp 115,35 triliun.

Untuk diketahui, anggaran belanja Kemenhan dari tahun 2016 hingga tahun 2021 mengalami fluktuasi. Dari anggaran belanja tahun 2016 ke anggaran belanja tahun 2017 meningkat 19,6%. Kemudian anggaran tahun 2017 ke 2018 turun 9,04%. Sementara anggaran belanja Kemenhan dari tahun 2018 hingga ke tahun 2019 dan 2020 meningkat.

"Pada 2016 sebesar Rp 98,1 triliun. Pada 2017 Rp 117,3 triliun, pada 2018 menurun menjadi Rp 106,7 triliun. Kemudian kembali meningkat untuk anggaran tahun 2019 yang sebesar Rp 115,4 triliun. Outlook 2020 Rp 117,9 triliun dan RAPBN 2021 Rp 136,9 triliun," demikian tertera dalam Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN Tahun 2021, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (14/8/2020).

Dalam RAPBN tahun 2021, pendapatan BLU Kementerian Pertahanan ditargetkan sebesar Rp 3,093 triliun, turun 2,6% dari proyeksi tahun 2020 sebesar Rp 3,170 triliun.



Target tahun 2021 itu disusun berdasarkan pertimbangan masa transisi dari penerapan program lama ke program baru serta akibat adanya pandemi Covid-19 yang berpengaruh besar pada penurunan jumlah pasien sehingga berdampak terjadinya penurunan pendapatan
rumah sakit.

Mengutip dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2021 yang bertajuk Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi, anggaran Kemenhan digunakan untuk mendukung pencapaian target prioritas pembangunan nasional di bidang pertahanan.

Adapun program-program Kemenhan antara lain porgram penggunaan kekuatan, program modernisasi alutsista dan non alutsista dan sarana prasarana pertahanan, program pembinaan sumber daya pertahanan, dan program profesionalisme dan kesejahteraan prajurit.

"Selain itu, alokasi rupiah murni juga ditujukan untuk penyelesaian proyek/kegiatan yang ditunda/terhambat akibat adanya pandemi Covid-19 di TA 2020," tulis dokumen tersebut.

Dalam dokumen ini, disebutkan beberapa sasaran output strategis Kemenhan pada 2021. Salah satunya, adalah dukungan pengadaan alat utama sistem senjata TNI (alutsista) sebanyak 5 paket.

Kemudian, dukungan pengadaan munisi kaliber kecil sebanyak 1 paket, dukungan pengadaan atau penggantian kendaraan tempur sebanyak 12 unit, hingga KRI, KAL, Alpung dan Ranpur/Rantis Matra Laut sebanyak 14 unit.

"Dukungan pengadaan/penggantian pesawat udara dan lainnya sebanyak 4 unit," tulis dokumen tersebut.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular