
Warning Pakar dari UI: Jangan Bermimpi Melihat Second Wave!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono angkat suara perihal situasi terkini penanganan Covid-19 di Indonesia. Menurut dia, peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda mendekati puncak.
"Jangan bermimpi melihat second wave (gelombang kedua), puncaknya masih terus. Kalau begini terus puncaknya pertengahan 2021, turunnya pada awal 2022. Apakah kita mau seperti ini? Kalau nggak resesi ya depresi. Pilihan yang tidak menyenangkan," ujar Pandu dalam seminar daring "Ekonomi Indonesia di Ambang Resesi, Apa Solusinya?" di Jakarta, Senin (3/8/2020).
Oleh karena itu, Ia kembali menekankan pentingnya pengetesan (testing) dan 3M, yaitu mencuci tangan menggunakan sabun, menggunakan sabun dengan benar, dan menjaga benar. Menurut Pandu, hal-hal itu yang dilakukan negara-negara lain demi menekan penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19.
"Kalau kombinasi tiga tadi dilakukan (penyebaran) sangat rendah," katanya.
Khusus untuk pengetesan, Pandu mengingatkan kalau swab test harus digencarkan alih-alih rapid test. Ia bahkan pendekatan via rapid test tidak benar.
"Kita harus deteksi virus, lacak, lalu isolasi. Ini cara-cara basic (dasar) dalam pengendalian infeksi. Seharusnya satu orang terkonfirmasi, bisa dilacak hingga 25 orang. Testing dan isolasi. Sehingga bisa melacak orang yang bawa virus. Betapa kita teledor dan lamban melakukan peningkatan testing," ujar Pandu.
Lebih lanjut, Pandu juga menyebut vaksin belum tentu bisa menjadi solusi mengatasi Covid-19. Sebab, dibutuhkan waktu yang tidak pendek dalam melakukan vaksinasi terhadap lebih dari 250 juta penduduk Indonesia.
"Vaksin yang kita punya sekarang adalah masker. Gunakan itu," kata Pandu.
Sampai dengan Minggu (2/8/2020), kasus konfirmasi positif Covid-19 sudah menembus 111.000 atau tepatnya 111.455 orang. Jumlah ini meningkat sebanyak 1.519 orang/kasus dibandingkan sehari sebelumnya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah pasien sembuh kemarin bertambah 1.056 orang sehingga totalnya menjadi 68.975 orang. Sementara itu kasus meninggal bertambah 43 orang sehingga totalnya menjadi 5.236 orang. Sudah 478 kabupaten/kota di 34 provinsi yang terpapar Covid-19.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perjalanan Status Pandemi Covid-19 di RI Kini Jadi Endemi