Sederet 'Obat' Anti Resesi dari Jokowi, Ini Daftarnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah pusat di bawah Presiden Jokowi telah menyiapkan berbagai upaya agar menghindari ancaman resesi yang akan sangat tergantung dengan kondisi ekonomi kuartal III-2020. Sehingga cara yang ditempuh untuk mendorong ekonomi kuartal III tetap positif dengan peningkatan konsumsi rumah tangga sebagai prioritas utama.

Hal tersebut dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers usai rapat terbatas melalui video conference, Senin (27/7/2020).

"Indonesia mendorong penyaluran bansos dan program padat karya. Kemudian kartu pra kerja, subsidi gaji, dan penyaluran kredit modal kerja dan penjaminan pemerintah dengan prioritas UMKM," kata Airlangga.

"Termasuk penyaluran 12 juta bantuan ke UMKM sebesar Rp 2,4 juta agar tepat sasaran," kata Airlangga.

Selain itu, pemerintah juga memutuskan untuk memberikan subsidi listrik selain kepada kelompok berpenghasilan rendah, juga kepada para pelaku industri berupa relaksasi abonemen atau biaya listrik minimum yang selama ini jadi beban.

"Di mana aspirasi dari industri dan pariwisata, bahwa mereka meminta keringanan pembayaran minimum listrik," jelasnya.

Nantinya, pemerintah akan menyalurkan dana kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebesar Rp 3 triliun untuk mengakomodir biaya listrik di sektor sosial, sektor bisnis, dan sektor industri.

"Kemudian, peningkatan ekspor, transformasi tambahan perluasan perpajakan maupun cukai, mendorong ekonomi di level mikro. Pemerintah menyiapkan program yang disebut beli produk Indonesia," jelasnya.

(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Jokowi Ingatkan Dunia Resesi di 2023