
Jokowi Pimpin Rapat Terbatas Virtual (Lagi), Ada Apa Ya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat terbatas dengan topik pembahasan pengarahan kepada Komite Penanganan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui video conference di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Namun, ada yang berbeda dari ratas hari ini. Jokowi, yang dalam satu bulan terakhir menggelar rapat dengan tatap muka bersama jajarannya, kini melakukan rapat secara virtual melalui video conference.
Saat pandemi Covid-19, Jokowi memang rutin menggelar rapat secara virtual sebelum akhirnya ada pertengahan Juni lalu memutuskan untuk kembali menggelar rapat tatap muka di era new normal.
Lantas, apa kata Istana menyikapi hal ini?
"Tatap muka tetap ada. Jadi melihat waktu bapak Presiden. Jika padat maka lebih efisien vicon dan tentunya akan ada jadwal rapat tatap muka juga," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Senin (27/7/2020).
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin mengemukakan, rapat virtual yang digelar pada hari ini merupakan hal yang biasa dan tidak ada yang perlu dibesar-besarkan.
"Nanti ada pelantikan, kehadiran fisik. Yang penting protokol kesehatan dilaksanakan dengan disiplin dan ketat kalau acara dilakukan secara fisik," ujar Bey.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo positif terjangkit Covid-19. Purnomo diketahui sempat melakukan pertemuan khusus dengan Jokowi jelang pengumuman anak Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon Wali Kota Solo 2020.
Jokowi sendiri langsung mempercepat jadwal tes swab pascakejadian itu. Kepala negara sudah memberikan kepastian bahwa hasil tes swab yang dilakukan negatif Covid-19.
"Sudah keluar hasil tes swab-nya. Alhamdulillah negatif," kata Jokowi.
Istana pun menegaskan tidak menutup kemungkinan untuk mengurangi jumlah tamu Jokowi, baik di Istana Kepresidenan Jakarta maupun Bogor, Jawa Barat pascakejadian yang menimpa Achmad Purnomo.
"Mungkin tidak mengurangi intensitas kerja beliau, tetapi mungkin jumlah orang yang akan kami kurangi," ujar Heru Budi Hartono.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Soal Covid-19 di 2020: WHO Bingung, Kita Juga Bingung!