Ada Apa Nih Antara Adian Napitupulu dan Erick Thohir?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
24 July 2020 14:07
Logo BUMN  (Dok Kementerian BUMN)
Foto: Logo BUMN (Dok Kementerian BUMN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah tudingan dilayangkan Politikus PDIP Adian Napitupulu kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipimpin Erick Thohir. Menurut dia, semua direksi dan komisaris di seluruh BUMN ditunjuk melalui mekanisme titipan.

"Semuanya titipan. Dari 6.000 sampai 7.200 komisaris dan direksi BUMN itu menurut saya semua titipan," kata Adian saat ditemui di Kawasan Kemang, Jakarta, Kamis (23/7/2020), seperti dilansir CNN Indonesia.

Adian sendiri enggan menjelaskan titipan dari pihak mana orang-orang yang kini duduk di posisi strategis perusahaan pelat merah tersebut

Dia hanya menjelaskan selama ini perusahaan BUMN tak pernah membuka lowongan atau lelang jabatan untuk posisi direksi dan komisaris. Ia memastikan bahwa orang yang bisa duduk di jabatan tersebut pasti melalui jalur titipan dan dibawa oleh orang tertentu.

"Kalau tidak dititip, bagaimana orang bisa duduk di situ? kalau tidak dibawa, gimana bisa duduk di situ?" kata Adian.

Di sisi lain, Adian mengatakan saat ini asal-usul yang jelas dari orang yang menduduki kursi komisaris dan direksi perusahaan BUMN hanya sekitar 1.000 orang saja. Menurut dia, mereka memiliki latar belakang dari partai politik, kementerian/lembaga negara, relawan pendukung Jokowi hingga TNI/Polri.

"Kalau itu jelas, rahimnya jelas. Nah, itu sisanya yang enggak jelas titipan siapa itu, lho? Yang jumlahnya bisa 5.000-6.200 orang, enggak tahu kita titipan siapa, tapi dia ada di situ," kata Adian.

"Mungkin enggak di mana 5.000 itu titipan mafia migas, mafia infrastruktur, mafia proyek, mafia impor, mafia alkes dan sebagainya. Mungkin, tidak? Mungkin. Karena kita enggak tahu asal usulnya dari mana," lanjutnya.


Merespons hal itu, Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menilai tudingan Adian salah amat.

"Pernyataan Bung Adian ini malah menunjukan bahwa Bung Adian tidak mengerti budaya korporasi dan lucu. Karena apa? Karena mana ada perusahaan pernah buka loker untuk direksi dan komisaris di media-media atau diumumkan secara terbuka. Gitu. Coba liat deh. Cek aja di perusahaan manapun didunia ini. Gitu. Lucu gitu. Ya ada mungkin satu dua tapi jarang skali," kata Arya via pesan singkat.

"Jadi memang Bung Adian ini tidak paham budaya korporasi. Karena gak paham budaya korporasi akhirnya mengatakan bahwa ini menuduh padahal kita tahu smua ada proses-proses," lanjutnya.

Menurut dia, proses pencarian direksi dan komisaris di BUMN dipilih dengan mekanisme yang tepat. Latar belakang hingga track record jadi pijakan Kementerian BUMN.

"Dan itu dicari oleh Kementerian BUMN untuk BUMN-nya juga dan juga dari masing-masing BUMN untuk mencari dari profesional-profesional juga untuk anak perusahaannya dan diajukan kepada Kementerian BUMN. Begitu prosesnya. Dan memang semua perusahan akan begitu. Perusahaan mana gitu, mau Google mau siapa perusahaan besar atau Alibaba itu yang mencari komisaris atau direksinya ya mana pernah terbuka," ujar Arya.

"Jadi lucu, ini bukan jabatan publik, gitu. Ini kan posisi korporasi gitu. Jadi saya bisa mengatakan bahwa Bung Adian Napitupulu ini jadi banyak blundernya karena tidak paham budaya korporasi," lanjutnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Thohir Bubarkan 3 BUMN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular