Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan layang Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, (23/7/20). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Dinas Bina Marga DKI Jakarta memastikan proyek pembangunan lintas atas (flyover) di Jakarta Selatan, yakni flyover Tanjung Barat dan flyover Lenteng Agung tetap berjalan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah berjalan hampir empat bulan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Saat ini progres pembangunan flyover Tanjung Barat dan Lenteng Agung sudah mencapai 60 persen. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Bersamaan dengan pembangunan struktur atas, saat ini sedang dikerjakan pula jalan pendekat (oprit flyover) berupa timbunan pasir dan batu sebagai sarana bagi kendaraan agar bisa naik ke flyover. Hari memprediksi pengerjaan pembangunan flyover Tanjung Barat dan Lenteng Agung rampung pada tahun 2021 karena pandemi Covid-19 yang melanda Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Untuk diketahui, flyover Lentang Agung mempunyai panjang 782 meter dan lebar 6,5 meter. Sedangkan flyover Tanjung Barat memiliki panjang 1.052 meter dan lebar delapan meter. Proyek pembangunan dua flyover ini menelan anggaran mencapai Rp140,8 miliar bertujuan untuk mengurai simpul kemacetan di perlintasan KA Lenteng Agung dan Tanjung Barat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Imbas dari pembangunan flyover U-turn ini adalah kemacetan yang panjang ke arah proyek pengerjaan flyover tersebut. Seiring dengan pengerjaan proyek flyover U-turn di Pasar Minggu dan Lenteng Agung, kemacetan akan terus terjadi di wilayah tersebut. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Sebelumnya Dishub DKI sudah menganjurkan pengalihan arus lalu lintas kendaraan, yakni penutupan putaran eksisting di Jalan Lenteng Agung dimulai 16 November 2019 lalu. Pengalihan lalu lintas yang akan memutar di Lenteng Agung akan dialihkan berputar melalui putaran balik setelah Universitas Pancasila. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)