Akbar (9) bersama neneknya, Eti (60) merapikan dagangan kerupuknya saat akan berjualan di bawah Fly Over Pondok Bambu, Jakarta Timur, Kamis (23/7/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Akbar terpaksa berjualan membantu neneknya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Anak ke-3 dari 6 bersaudara tersebut biasa berjualan di kolong Fly Over Pondok Bambu. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Mereka mulai berjualan pada pukul 10.00 WIB (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
"Dia gak sekolah, terpaksa berjualan untuk menghidupi saudara lainnya, hanya 1 orang, kakaknya yang sekolah karena tidak memiliki biaya," ujar Eti. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Akbar kini tidak memiliki orang tua. Bapaknya pada awal tahun kemarin baru saja meninggal dan ibunya pergi meninggalkan keluarganya. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Akbar mulai membantu neneknya berjualan pada awal bulan puasa kemarin. Dalam sehari, Akbar beserta neneknya mengantongi keuntungan Rp 30.000 hingga Rp. 40.000. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
"Lagi sepi, mungkin dalam sehari cuma bisa bawa pulang Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu," kata Eti saat ditemui. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Anak kecil umur 9 tahun tersebut berjalan dengan membawa keranjang yang berisikan rempeyek dan kerupuk yang dijajakan kepada para pengendara yang berhenti ketika menunggu lampu merah. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Dari satu pengendara ke pengendara lain ia tawarkan dagangannya dengan harga Rp 10.000. Ia harus berjualan dengan membawa keranjang yang berat karena tak semua pengendara mau membelinya. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Sang nenekpun berharap dengan berjualan ini ia bisa menghidup saudara-saudaranya dan bisa menyekolahkan Akbar. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)