Gegara Corona, Jutaan Orang RI Nganggur dan Jatuh Miskin

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 July 2020 11:52
Puluhan pekerja geruduk kantor Lion Air. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: Puluhan pekerja geruduk kantor Lion Air. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) memang merupakan tragedi kesehatan dan kemanusiaan. Namun cara menanggulangi virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini yang membuatnya bertransformasi menjadi tragedi sosial-ekonomi.

Di hampir seluruh dunia, penyebaran virus corona diredam dengan cara pembatasan sosial (social distancing) bahkan karantina wilayah (lockdown). Pemerintah Indonesia memilih cara Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang intinya membatasi aktivitas masyarakat untuk menurunkan intensitas interaksi dan kontak antar-manusia yang meningkatkan risiko penularan.

Namun upaya untuk menyelamatkan nyawa ini datang dengan tagihan yang harus dibayar mahal. Aktivitas ekonomi mati suri, masyarakat kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Angka pengangguran dan kemiskinan pun melonjak.

"Tanpa bantuan pemerintah, pandemi bisa menyebabkan 5,5-8 juta orang Indonesia jatuh miskin pada 2020. Ini adalah akibat dari 2,6-3,6 juta rakyat Indonesia yang kehilangan pekerjaan," tulis laporan terbaru Bank Dunia yang berjudul The Long Road to Recovery.

Sektor yang paling rentan mengalami pemangkasan tenaga kerja, lanjut laporan Bank Dunia, adalah pertanian dan manufaktur. Sementara kelompok yang paling rentan mengalami penurunan penghasilan adalah di perkotaan dengan perkiraan berkurang 5,5-7,5%.

"Separuh dari pemangkasan lapangan kerja terjadi di Jawa dan Sumatra. Lebih dari separuh tinggal di perdesaan," sebut laporan Bank Dunia.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kaya Sumber Daya Alam, Aceh 'Juara' Kemiskinan & Pengangguran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular