Suminto (35) selaku pembuat arang sedang memanaskan arang berbahan batok kelapa di kawasan Kramat Pulo Gundul, Johar Baru, Jakarta, Rabu (15/7/2020). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Lebaran Haji atau Hari Raya Idul Adha menjadi berkah tersendiri bagi para penjual arang. Pasalnya, arang bekas kayu bakar dan batok kelapa ini mendadak menjadi kebutuhan menjelang momen hari raya kurban. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Menurut Suminto yang meneruskan usaha pembuatan arang keluarganya mengaku, penjualan arang miliknya mengalami penurunan hingga 75% selama masa pandemi covid-19. Penurunan omzet tersebut menjadi hal terparah selama kurang lebih 50 tahun berjalan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Pantauan CNBC Indonesia, proses pembakaran arang menggunakan 3 drum. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Menurut Suminto, untuk melihat kematangan arang, dapat dilihat pada bagian cerobong asap. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Arang matang ditandai dengan asap yang mulai menipis. Proses pendinginan dilakukan dengan menutup semua lubang udara pada drum, termasuk cerobong asapnya. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Proses pengerjaannya membutuhkan waktu seharian. Satu ember arang lantas dijual seharga Rp 30 ribu. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)