Aksi pengunjuk rasa melakukan protes di depan gedung Parlemen Serbia di Beograd, Serbia, Jumat, 10 Juli 2020 (malam). Protes besar warga Beograd Serbia dipicu karena menolak aturan lockdown di kota tersebut selama tiga hari. (AP Photo/Darko Vojinovic)
Polisi menembakkan gas air mata ke ratusan demonstran yang berusaha menyerbu parlemen Serbia. (AP Photo/Marko Drobnjakovic)
Demonstran yang menentang larangan perkumpulan massal di tengah lonjakan infeksi virus mereka melemparkan botol, batu dan api ke arah polisi yang menjaga gedung parlemen berkubah di Beograd tengah.(AP Photo/Darko Vojinovic)
Protes dimulai sejak hari Selasa ketika presiden Vucic mengumumkan bahwa Beograd akan diberlakukan lockdown selama tiga hari karena munculnya gelombang kedua infeksi coronavirus yang telah dikonfirmasi.(AP Photo/Darko Vojinovic)
Perdana Menteri Serbia mengumumkan jumlah kematian harian tertinggi 18, pada hari Jumat sejak dimulainya pandemi di negara Balkan. Dia mengatakan 386Â kasus dikonfirmasi baru dicatat dalam 24 jam terakhir. Itu membuat total lebih dari 17.300 kasus yang dikonfirmasi dan 352 kematian sejak Maret. (AP Photo/Darko Vojinovic)
Presiden Serbia Vucic mengatakan dia tidak khawatir kehilangan kekuatan politik di tengah-tengah protes, yang dianggap paling kuat sejak penggulingan mantan orang kuat Serbia Slobodan Milosevic pada tahun 2000. Dia malah menyatakan khawatir tentang penyebaran virus oleh para demonstran. (AP Photo/Darko Vojinovic)