Internasional

Parah! Industri Penerbangan China Rugi 68 T Dalam 3 Bulan

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
10 July 2020 13:41
FILE PHOTO: A Hainan Airlines plane takes off from the Sanya Phoenix International Airport in Sanya, Hainan province, China, May 1, 2015. REUTERS/Stringer/File Photo CHINA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN CHINA
Foto: REUTERS/Stringer

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri maskapai penerbangan di China berdarah-darah karena pandemi virus corona (Covid-19). Sepanjang April-Juni 2020 atau kuartal II-2020, nilai kerugian industri ini mencapai 34,25 miliar yuan (US$ 4,89 miliar) atau sekitar Rp 68,4 triliun.

Angka kerugian ini beda tipis dari kondisi di kuartal I-2020, yang mencapai 38,1 miliar yuan atau sekitar Rp 76 triliun. Demikian data dari Civil Aviation Administration of China (CAAC), dilansir dari Reuters, Jumat (10/7/2020).

Saat ini, industri penerbangan di China dinilai pulih lebih cepat dibandingkan sejumlah negara, pasca kebijakan lockdown. Pemulihan industri penerbangan China didorong oleh pasar penerbangan domestik, setelah penyebaran Covid-19 di negeri panda tersebut bisa dikontrol.

Namun, jumlah penumpang masih jauh di bawah angka sebelum pandemi. Pada Juni 2020, angka penumpang pesawat di China turun 42,4% menjadi 30,74 juta, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini membaik dari angka Mei 2020 yang turun 52,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.



Sepanjang semester I-2020, jumlah penumpang pesawat di China turun 45,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Untuk mendongkrak cashflow, maskapai penerbangan di China menawarkan program potongan harga bagi penumpang untuk perjalanan domestik yang tak terbatas.


(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Bukti Nyata Corona Bikin Bisnis Penerbangan Hancur Lebur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular