
Jokowi Geram Tol Terowongan Pertama di RI Lelet, Ini Faktanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangunan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 60 Km sempat jadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi menyoroti soal pembebasan lahan yang macet karena masalah administrasi.
Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN, Arie Yuriwin, buka suara mengenai hal ini. Dia menjelaskan bahwa pembebasan lahan proyek itu masih dalam tahap pengerjaan.
"Sebenarnya progres yang Tol Cisumdawu itu kita sudah 92%, kan ada 2 tahap. Tahap pertama sudah 92%. Kalau tahap kedua baru dilaksanakan, penloknya (penetapan lokasi) baru keluar. Sekarang kita sedang inventarisasi identifikasi. Jadi Kita sudah evaluasi nanti Agustus saya minta itu udah selesai," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/7/20).
Ia mengakui memang ada sejumlah kendala soal pembebasan lahan, yaitu ada sejumlah dokumen yang belum lengkap sehingga membuat pembebasan lahan terhambat.
"Kemarin dokumen belum lengkap, masyarakatnya belum mau. Terus kita kemarin terhambat selama Maret, April, Mei, kita belum turun ke lapangan karena Covid-19. Tapi kan sudah on progress sudah 92%. Tinggal sisa sisa saja. Enggak masalah kok," katanya.
Ia juga mengungkap sejumlah alasan mengenai masyarakat yang menolak pembebasan lahan. Menurutnya, mayoritas memang karena harga yang tidak cocok.
"Tapi sekarang sudah selesai semua kok dan mereka mau. [Sudah] validasi, kemudian yang menolak itu sekitar 18 orang, kita validasi konsinyasi gitu saja. On progress," bebernya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibuat geram setelah mengetahui fakta pembangunan ruas jalan tol Cisumdawu terhambat. Apalagi, terhambatnya tol ini masih karena persoalan klasik.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan topik pembahasan Percepatan Pembangunan PSN Jalan Tol Trans Sumatera dan Tol Cisumdawu di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Saya melihat ada proses pembebasan lahannya yang terhambat, kemudian pengembalian dana talangan tanah juga terhambat karena urusan administrasi," kata Jokowi, seperti dikutip Rabu, (8/7/2020).
Tak hanya itu, kepala negara juga mengaku mendengar masih ada persoalan dokumen peraturan teknis di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional maupun Kementerian Keuangan yang belum lengkap. Jokowi tak ingin persoalan ini semakin berlarut.
"Ini saya minta segera diselesaikan, dirampungkan semuanya. kita butuh percepatan karena ini akan menyangkut juga bandara Kertajati," ujar Jokowi.
Maka dari itu, eks Gubernur DKI Jakarta itu meminta jajarannya untuk segera menyelesaikan masalah ini. Jokowi mengaku tak ingin lagi mendengar persoalan klasik kerap jadi penghambat suatu proyek besar.
"Saya melihat ini banyak kendala aturan teknis dan prosedur administrasi yang terus berulang-ulang kita alami dan tidak ada penyelesaian secara permanen," katanya.
"Penyelesaiannya secara kasus per kasus. tidak kita buat regulasi yang sederhana, yang ringkas, yang cepat. Sebetulnya solusinya itu," lanjutnya.
TolCisumdawu merupakan tol pertama yang mempunyai jaring terowongan sepanjang 500 meter. Tol ini akan membentang 60 km terdiri dari beberapa seksi.
Seksi 1 menghubungkan Cileunyi ke Rancakalong sepanjang 10,57 km. Lalu seksi 2 sepanjang 17,05 km menghubungkan Rancakalong sampai Sumedang.
Seksi 3 menghubungkan Sumedang ke Cimalaka sepanjang 4,5 km. Sedangkan seksi 4 sepanjang 8,20 km menghubungkan Cimalaka menuju Legok.
Untuk eksi 5 dari Legok ke Ujung Jaya dengan panjang 14,90 km. Seksi 6 dari Ujung Jaya ke Dawuan dengan panjang 6,06 km.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi