
Asumsi Makro 2021 Ditetapkan, Rupiah di Range Rp 14.900/US$

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Anggaran DPR bersama Pemerintah sepakati Asumsi Dasar Ekonomi Makro, Kebijakan Subsidi, dan Defisit Anggaran Tahun 2021.
Dalam kesepakatan antara Banggar dan pemerintah hari ini, asumsi dasar ekonomi makro, kebijakan subsidi, dan defisit anggaran disetujui sesuai dengan yang sudah diputuskan oleh panitia kerja pemerintah dan Banggar yang sebelumnya sudah diputuskan.
Adapun Defisit APBN Tahun Anggaran 2021 mencapai 3,21% - 4,17% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Sementara itu, Asumsi Dasar Ekonomi Makro yang sudah disepakati oleh Banggar dan Pemerintah dalam rapat kerja setingkat menteri:
- Pertumbuhan ekonomi (%) 4,5 - 5,5
- Inflasi (%) 2 - 4
- Tingkat bunga SBN 10 tahun (%) 6,29 - 8,29
- Nilai Tukar Rupiah (Rp/US$) 13.700 - 14.900
- Harga minyak mentah Indonesia (US$/barel) 42-45
- Lifting minyak (ribu barel per hari) 690 - 710
- Lifting gas (ribu barel setara minyak per hari) 990 - 1.010.
Adapun dalam kebijakan subsidi, Ketua Banggar DPR Said Abdullah mengatakan, subsidi dari pemerintah akan tetap dilakukan pada 2021. Kendati demikian Banggar mengusulkan agar subsidi energi dalam bentuk gas LPG 3kg dan minyak tanah, sebaiknya diubah menjadi bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat.
Pasalnya selama ini, pemerintah selalu memberikan subsidi dalam bentuk gas LPG 3kg dan minyak tanah dalam berbentuk produk.
Subsidi ini pun, kata Said harus tepat sasaran sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang ada di bawah tanggung jawab Kementerian Sosial. Di mana subsidi harus diberikan kepada rakyat miskin dan rakyat rentan miskin. Banggar juga meminta agar data rakyat miskin yang ada di dalam DTKS harus di perbaharui dan real time.
"Banggar berpendapat, akurasinya menimbulkan persoalan [...] dan untuk mengurangi kegaduhan politik, agar pemerintah memberikan BLT ke masyarakat," jelas Said, Kamis (9/7/2020).
Menanggapi hal itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani sepakat agar subsidi bisa disalurkan dengan tepat sasaran. Kendati demikian apakah kemudian subsidi yang diusulkan oleh Banggar tersebut kemudian berbasis BLT, pemerintah masih akan memutuskan di dalam sidang kabinet.
"Karena kita biasa memenuhi produk dan kita transformasikan agar tidak punya dampak shock dan menuju pada subsidi dan target ke masyarakat. Saya akan bicara ke menteri terkait, ESDM, Kementerian Sosial, dan BUMN, dan akan dibawa ke sidang kabinet," jelas Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama.
"Dengan demikian, Asumsi Dasar Ekonomi Makro, Kebijakan Subsidi, dan Defisit Anggaran Tahun 2021 dapat disetujui bersama?" kata Said sambil diikuti jawaban setuju oleh peserta rapat, dan mengetok palu.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lengkap! Ini Bocoran Asumsi Makro & Postur APBN 2024