
Setelah Emas Palsu, Geger Lagi Penyelundupan Emas 30 Kg

Jakarta, CNBC Indonesia - India tengah dihebohkan dengan kasus penyelundupan 30 kilogram (kg) emas di negara bagian Kerala. Emas itu diamankan 4 Juli lalu saat berada di bandara internasional Trivandrum dalam sebuah kargo dengan tujuan Manacaud, Thiruvananthapuram.
Emas senilai Rs 13 croce (sekitar Rp 24 miliar) ditujukan untuk Konsulat Jenderal Uni Emirat Arab. Emas-emas tersebut sudah tiba beberapa hari dan berhasil diamankan berkat laporan intelijen.
UEA membantah paket itu dan mengatakan bahwa seorang karyawan lokal sudah ditangkap. Bahkan Kedutaan UEA di Delhi juga melakukan penyidikan khusus tentang kasus yang mencoreng nama baik negara itu.
"Pelaku yang tidak hanya melakukan kejahatan besar tapi juga berusaha menodai reputasi misi UEA di India, tidak akan selamat," kata kedutaan dikutip BBC International.
Meski demikian dikutip dari The Indian Express, kejadian ini memunculkan kontroversi besar di India. Bahwa penyelundupan logam ini dari Timur Tengah sudah rutin dilakukan.
Yang parah dari kasus ini adalah, emas ditemukan di kargo diplomatik yang kebal pemeriksaan rutin di India. Kargo itu terdaftar sebagai perlengkapan mandi, mie, biskuit dan kurma.
Kasus ini menyeret sejumlah nama pejabat senior pemerintah negara bagian itu. Buntutnya Sekretaris Menteri Kerala, M Sivasanka, dicopot.
Ia disebut dekat dengan kunci dalam kasus penyelundupan ini Swapna Suresh. Pria India ini adalah Sekretaris Eksekutif di Konsulat UEA.
Sosok Suresh, terkuak dari dibekuknya Sarith Kumar. Sebelumnya Kumar, bekerja sebagai petugas aset di Commercial Bank International.
Suresh sendiri baru bergabung dengan kantor konsulat UEA di 2016. Namun ia dipecat di 2019.
Meski demikian ia sudah memiliki jaringan yang kuat di dalam kantor konsulat dan dekat dengan Sivasanka. Lobi-lobi Suresh disebut meloloskan sejumlah penyelundupan dari Timur Tengah, meski dirinya sudah tidak bekerja di kantor UEA.
Sayangnya Suresh hingga kini masih buron. "Mereka menggunakan orang yang berbeda dengan cara aneh untuk menyembunyikan emas dalam berbagai bentuk di bagasi (pesawat)," kata seorang perwira senior Kerala.
Sementara itu, kasus ini juga mendorong desakan agar Ketua Menteri Kerala Pinarayi Vijayan mengundurkan diri. Meski demikian, ia membantah terlibat.
Oposisinya bahkan mengirim surat ke Perdana Menteri India Narendra Modi. Ia berujar kekebalan diplomatik Konsulat UEA telah disalahgunakan.
"Meminta intervensi Anda (Modi) segera untuk menyelidiki tindakan jahat ini, karena memiliki implikasi serius pada keamanan nasional India dan potensi untuk merusak hubungan persahabatan lama antara India dan UEA," tulis oposisi.
Penyelundupan emas di India sebenarnya bukan kasus baru. Di 2019, ada 115-120 ton emas diselundupkan ke India.
Sementara itu, Reuters menulis, kurangnya penerbangan internasional karena corona (Covid-19) membuat kasus penyelundupan turun tahun ini. Apalagi saat ini harga emas melambung tinggi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article India Ratakan Gedung Pencakar Langit Tak Berizin