Sebuah pesawat jenis F/A-18E Super Hornet mendarat di landasan di dek Kapal Induk USS Ronald Reagan (CVN 76) di Laut Cina Selata, Senin (6/7/2020). Situasi di Laut Cina Selatan semakin memanas. Amerika Serikat dan China semakin kencang unjuk militer di kawasan ini. (Mass Communication Specialist 2nd Class Samantha Jetzer/U.S. Navy via AP)
Sebagaimana dikutip dari Twitter Navy Chief Information milik Angkatan Laut AS, @USPacificFleet, informasi tentang dikerahkannya satuan militer dan jet canggih AS terus saja diinfokan ke publik hingga Senin (6/7/2020). (Mass Communication Specialist 3rd Class Jason Tarleton/U.S. Navy via AP)
"Pesawat dari Nimitz Carrier Strike Force (kapal induk perang AS) terbang dalam formasi dengan B-52H Stratofortress (jet bomber) selama latihan bersama di Laut China Selatan," tulis Twitter tersebut. (Mass Communication Specialist 3rd Class Jason Tarleton/U.S. Navy via AP)
Ketegangan antara AS dan China di kawasan LCS telah meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Pemicunya adalah klaim negeri Xi Jinping bahwa 80% LCS atau 2.000 km area merupakan bagian negaranya dengan konsep Sembilan Garis Imajiner. (Tangkapan layar twitter @USPacificFleet)
Konflik yang terjadi di kawasan juga bisa dibilang sebagai salah satu sengketa wilayah terbesar. Mengingat China memperebutkan wilayah perairan yang kaya akan gas alam dan minyak itu dengan banyak negara. Wilayah yang diklaim China di LCS sebenarnya diklaim oleh beberapa negara anggota Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) yaitu Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei. (Tangkapan layar twitter @USPacificFleet)