
Kasus Positif Corona di 20 Provinsi Melambat, Mana Saja?

Jakarta, CNBC Indonesia- Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto mengungkapkan perkembangan data per Sabtu, 4 Juli 2020 tentang penanganan Covid-19.
Dia mengungkapkan ada 20 provinsi yang mencatatkan penambahan kasus positif kurang dari 10 orang, dan ada 6 provinsi yang mencatatkan tidak ada penambahan kasus sama sekali.
Yurianto mengatakan hal ini menjadi catatan penting bagi penanganan Covid-19 di Indonesia, karena artinya sudah ada daerah yang mampu mengendalikan pandemi ini.
"Ada daerah yang sudah bisa mengendalikan ada juga yang belum. Gugus Tugas Daerah akan memetakan secara detail, karena informasi ini yang dibutuhkan masyarakat itu tetap waspada," kata Yurianto, Sabtu (04/07/2020).
Adapun 20 provinsi yang mencatatkan penambahan di bawah 10 kasus baru adalah, Bangka Belitung dengan tambahan 4 pasien baru, Bengkulu 1 orang, DI Yogyakarta 1 orang, Kepulauan Riau 1 orang, Kalimantan Tengah 8 orang, dan Sumatera Barat 2 orang.
Lainnya yakni Sulawesi Tenggara 4 orang, Sulawesi Tengah 5 orang, Riau 1 orang, Maluku Utara 1 orang, Maluku 7 orang, Papua Barat 4 orang, Sulawesi Barat 4 orang, Gorontalo 8 orang.
Selain itu enam provinsi di antaranya bahkan mencatatkan tidak ada penambahan kasus baru, seperti di Aceh, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Lampung, dan Nusa Tenggara Timur.
Hari ini Kementerian Kesehatan mencatat ada tambahan 1.447 kasus baru sehingga total positif Covid-19 mencapai 62.142 orang. Data per 4 Juli total kumulatif kasus positif mencapai 62.142 dengan pertambahan pasien sembuh 651 orang sehingga total sembuh 28.219 orang. Adapun pertambahan meninggal 53 orang sehingga total pasien meninggal 3.089 kasus.
"Penambahan 1.400 kasus ini ga dimaknai seluruhnya masuk RS, karena sebagian besar ini didapatkan dari kontak tracing yang dirawat dan ditemukan dan dilakukan pemeriksaan spesimen yang lebih masif," katanya.
Menurut Yuri penambahan kasus setiap harinya memberikan gambaran bahwa produktivitas yang dilakukan di beberapa daerah masih berisiko karena tidak ada kedsiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Kita harus produktif tapi harus aman dari Covid-19, menjaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan dengan sabun. Ini syarat utama kalau mau aman dari Covid-19," ujar dia.
Penularan dari hari ke hari menurutnya adalah tanda masih ada oramg yang membawa virus ini tapi tidak mampu melindungi orang lain karena tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak. Selain itu, masih ada orang lain yang tertular karena tidak menggunakan masker.
"Ini titik lemah yang terus terjadi," kata Yurianto.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Chaos! Kasus Covid-19 RI Tembus Seribu 3 Hari Berturut-turut