North Java Super Corridor Andalan Jokowi Ungkit Ekonomi RI

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
04 July 2020 06:00
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu di DPP Golkar, Kamis (25/6/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Airlangga Hartarto. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC IndonesiaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan sejumlah rencana akbar Presiden Joko Widodo ke depan di tengah pandemi Covid-19. Demikian disampaikan Airlangga dalam serial diskusi bertajuk "Pemulihan Ekonomi Indonesia" yang berlangsung secara virtual, Jumat (3/7/2020) malam.

"Saya ingin sharing harapan the next pak presiden itu adalah pengembangan 10 kota baru. Ini adalah merevitalisasi 10 kawasan metropolitan," ujarnya.

Menurut Airlangga, kesepuluh kota baru itu berada di Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa. Berikut adalah perinciannya

Pulau Jawa
Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi)
Bandung Raya (Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang)
Semarang
Surabaya

Luar Pulau Jawa
Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo)
Patungagung (Palembang, Betung, Indralaya, Kayuagung)
Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan)
Banjarbakula (Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala)
Manado
Mamminasta (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar)



Rencana berikut Jokowi, menurut Airlangga, disebut dengan North Java Super Corridor.

"Ini yang diharapkan bapak presiden menjadi pengungkit untuk perekonomian post Covid-19," ujarnya.

Ketua Umum Partai Golongan Karya itu lantas menjabarkan North Java Super Corridor secara ringkas. Intinya adalah menghubungkan kawasan industri dari Cilegon di Banten hingga Gresik di Jawa Timur.


Perinciannya dapat dilihat di gambar berikut:

Perencanaan North Java Super CorridorFoto: Perencanaan North Java Super Corridor (Tangkapan layar serial diskusi bertajuk "Pemulihan Ekonomi Indonesia")


"Nah ini kalau seluruh corridor ini dihubungkan dan diselesaikan seperti tadi Trans Sumatra, maka ini akan jadi pengungkit ekonomi Indonesia," kata Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga menambahkan, selama pandemi Covid-19, masih ada sektor-sektor yang tumbuh positif. Mulai dari sektor makanan dan minuman, rokok dan tembakau, batu bara, farmasi dan kesehatan, dan sektor yang terkait dengan kelapa sawit atau perkebunan.

"Ini dalam tanda petik tidak terdampak. Nah ini yang jadi pengungkit kita ke depan sehingga tentu dengan demikian tadi sesuai dengan bukunya, kita perlu optimis karena dengan optimis kita akan mendorong perekonomian untuk kembali dan kita berharap agar masyarakat tetap sehat dan produktif," ujar Airlangga.


(miq/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Minta Luhut-Doni Kawal Penurunan Corona di 8 Provinsi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular