
DPR Kritik Premium Mau Dihapus & Komentar Ahok

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah mewacanakan bakal menghapus bahan bakar minyak (BBM) RON rendah yakni premium dan pertalite. Soal rencana ini beberapa anggota DPR Komisi VII meminta agar BBM tetap dijual murah ke pelanggan meski RON rendah dihilangkan.
Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika. Misal dua jenis BBM ini dihilangkan, maka harga pertamax harus diturunkan. Misalnya dari harga sebelumnya sekitar Rp 10.000 menjadi Rp 8.000.
"Mana yang lebih baik, pertamax diturunkan atau premium dihilangkan, kita tahu sama saja kalau subsidi premium merusak lingkungan," ungkapnya dalam Rapat Kerja di Komisi VII DPR RI, akhir pekan kemarin.
Hal senada disampaikan Anggota Komisi VII DPR lain dari fraksi Demokrat Sartono Hutomo. Ia mengatakan jika harus dihilangkan maka perlu ada penggantinya dengan harga yang sama, karena ini akan berdampak pada masyarakat luas apalagi dalam situasi yang tidak menentu seperti sekarang ini.
"Tahu-tahu akan hilang tidak dijual. Apakah juga jadi beban Pertamina yang menumpuk tidak terbayar oleh Pemerintah akhirnya jadi suatu kebijakan subsidi kita hilangkan lah," ungkapnya.
Sebelumnya, Komisari Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menegaskan jika BBM jenis Premium sudah banyak ditinggalkan. Menurutnya hanya tujuh negara miskin yang masih memproduksi premium.
BBM RON rendah, lanjut Ahok, berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan.
"Polusi banget kalau orang ngisep kena kanker paru-paru macam-macam. Nambah-nambah jebolnya biaya BPJS Kesehatan juga. Orang hidup sehat ya dicabut gitu loh sediakan transportasi umum yang murah dan banyak," kata Ahok dalam podcast cuap cuap cuan CNBC Indonesia.
Ahok mencotohkan di Jakarta. Ketika masih menjabat sebagai gubernur, ia menyediakan rumah susun hingga menggratiskan TransJakarta bagi orang miskin. Efeknya, orang miskin tidak butuh ongkos untuk transportasi, sehingga bensin tidak lagi dibutuhkan.
"Kenapa subsidi bensin, dibeli orang dicampur sama Pertamax, dari oktan 88 jadi oktan 90 dia jualan. Tapi kalau mau kita cabut dia bilang tidak berpihak pada orang miskin. Kan lucu kan," ujar Ahok.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Wacana BBM Premium dan Pertalite Dihapus, Benarkah?