Seorang bayi baru lahir dengan kekurangan gizi ditempatkan di inkubator di rumah sakit Al-Sabeen di Sanaa, Yaman, Sabtu (27/6/2020). Jutaan anak di Yaman diprediksi akan menderita kekurangan gizi pada akhir tahun 2020 akibat terjadinya krisis kemanusiaan. Hal itu diperparah oleh kurangnya bantuan dana karena dunia saat ini tengah bergulat dengan pandemik Covid-19 (AP Photo / Hani Mohammed)
Laporan UNICEF memperkirakan jumlah anak-anak Yaman yang kekurangan gizi di bawah usia lima tahun dapat meningkat sebesar 20% menjadi 2,4 juta anak. (AP Photo/Hani Mohammed)
PBB mengatakan tidak dapat mengalokasikan aliran dana karena pandemi tidak menunjukkan tanda-tanda berakhir. (AP Photo/Hani Mohammed)
Sementara UNICEF membutuhkan hampir $ 461 juta atau sekitar Rp 6,6 triliun untuk bantuan kemanusiaan, dan $ 53 juta atau setara Rp 757 miliar untuk menanggulangi Covid-19. (AP Photo/Hani Mohammed)
UNICEF juga memperingatkan hampir 7,8 juta anak tidak bersekolah. Hal itu menempatkan mereka pada risiko lebih tinggi menjadi pekerja anak, pernikahan dini, dan perekrutan ke dalam kelompok-kelompok bersenjata. (AP Photo/Hani Mohammed)
Sistem pelayanan kesehatan Yaman sudah berada di ambang kehancuran karena menangani penyakit seperti kolera, malaria, dan demam berdarah, serta pandemi Covid-19 (AP Photo/Hani Mohammed)
Yaman telah melaporkan lebih dari 1.000 kasus infeksi Covid-19. Akan tetapi para ahli menyebut masih banyak kasus yang tidak dilaporkan karena kurangnya infrastruktur medis. (AP Photo/Hani Mohammed)