
Pecah Lagi, Kasus Covid-19 Global Kini Tembus 9,3 Juta

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus penyebaran virus corona (Covid-19) secara global kian meningkat dari hari ke hari. Secara akumulatif, per Rabu (24/6/2020) angka terjangkit COVID-19 mencapai 9.341.861 kasus, naik lebih dari 165 ribu kasus.
Sedangkan, total kematian di dunia kini berjumlah 478.908 kasus atau naik lebih dari 5 ribu dalam sehari, dengan 5.034.061 kasus pasien yang berhasil sembuh sejauh ini, menurut data Worldometers.
Tercatat ada 3.828.892 kasus aktif, dimana 3.770.983 (98%) dalam situasi ringan sedang, dan 57.909 (2%) dalam kondisi kritis. Sementara ada 5.512.969 kasus selesai, dengan pembagian 91% berhasil sembuh dan 9% meninggal.
Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:
1. Amerika Serikat (2.423.478 positif, 123.484 meninggal, 1.017.912 sembuh)
2. Brasil (1.151.479 positif, 52.771 meninggal, 613.345 sembuh)
3. Rusia (599.705 positif, 8.359 meninggal, 356.429 sembuh)
4. India (456.062 positif, 14.483 meninggal, 258.523 sembuh)
5. Inggris (306.210 positif, 42.927 meninggal)
6. Spanyol (293.832 positif, 28.325 meninggal)
7. Peru (260.810 positif, 8.404 meninggal, 148.437 sembuh)
8. Chili (250.767 positif, 4.505 meninggal, 210.570 sembuh)
9. Italia (238.833 positif, 34.675 meninggal, 184.585 sembuh)
10. Iran (209.970 positif, 9.863 meninggal, 169.160 sembuh)
Sementara, China Daratan yang awalnya merupakan episentrum awal penularan dengan kasus terjangkit paling tinggi di dunia, kini turun ke posisi ke-21 dengan 83.418 kasus positif, 4.634 kematian, dan 78.425 pasien berhasil sembuh.
Dilihat dari data di atas, Amerika Serikat menyumbang sekitar seperempat dari kasus corona dan kematian terbanyak di dunia dan dengan infeksi baru yang meningkat setiap harinya, menjadi hotspot penularan COVID-19 bersama dengan Brasil dan Rusia.
Akibatnya, Uni Eropa siap untuk memblokir warga Amerika masuk ke wilayah mereka. UE beranggapan pemerintah AS gagal mengendalikan pandemi corona, menurut laporan New York Times pada Selasa (23/6/2020) dalam rancangan proposal potensi pembatasan perjalanan.
Pada bulan Maret lalu, ketika kasus melonjak di Eropa, Presiden AS Donald Trump melarang sebagian besar warga negara UE memasuki wilayah AS dalam upaya untuk menekan penyebaran wabah, memicu kemarahan dari para pemimpin UE.
Dilaporkan oleh Reuters, dalam dua minggu berturut-turut, negara bagian Texas, Arizona, dan Nevada, serta 10 negara bagian lain dari Florida ke California mengalami lonjakan kasus terjangkit corona.
Texas melaporkan lebih dari 5.000 infeksi baru pada Senin (22/6/2020), menjadi rekor satu hari tertinggi untuk negara bagian tersebut. Selain itu, rawat inap COVID-19 mencapai rekor tertinggi selama 11 hari berturut-turut.
Rumah Sakit Anak Texas menerima pasien dewasa yang terkena virus korona karena lonjakan kasus COVID-19 yang serius di daerah Houston.
Sementara AS tampaknya telah menghentikan wabah selama beberapa minggu pada Mei lalu, keseluruhan kasus naik 25% minggu lalu dengan 10 negara bagian melaporkan peningkatan infeksi baru yang lebih dari 50%, menurut analisis Reuters.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Chaos! Kasus Covid-19 RI Tembus Seribu 3 Hari Berturut-turut