Sri Mulyani: Covid-19 Buat Efisiensi Anggaran Makin Radikal

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
23 June 2020 14:04
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers mengenai APBN KiTa (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers mengenai APBN KiTa (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan mereformasi sistem anggaran dalam penyusunan APBN. Hal untuk memperbaiki kualitas anggaran agar yang digunakan sesuai dengan yang dibutuhkan.

Menurutnya, selama ini masih ada Kementerian/Lembaga (K/L) yang memberikan barang kepada Pemerintah Daerah (Pemda), padahal tidak sesuai dengan kebutuhannya. Nah ini akan diperbaiki sehingga belanja juga bisa menjadi lebih efisien.

Lanjutnya, dalam kondisi pandemi seperti ini, Pemerintah diharuskan harus segera melakukan efisiensi anggaran dan memberikan anggaran lebih untuk meminimalisir dampaknya. Ini sudah mulai dilakukan dengan merealokasi anggaran untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak Corona.

"Dengan adanya Covid-19 ini, blessingnya kita bisa lihat organisasi itu bisa efisien secara radikal. Tidak ada WFO (Work From Office) tapi tetep jalan. Spending better yang fokus untuk program pemulihan ekonomi merupakan fokus di 2020-2021," ujarnya di Ruang Rapat Komisi XI, Selasa (23/6/2020).

Bendahara negara ini menegaskan, reformasi anggaran sebetulnya memang sudah akan dimulai sejak tahun ini. Tujuannya agar bisa membuat output dan income yang ada di program pusat dan daerah bisa selaras baik data maupun dokumen penganggarannya.

APBN dinilai sangat penting, terutama bagi pemulihan ekonomi yang terdampak Covid-19 saat ini. Namun, karena anggaran yang terbatas dalam APBN, terutama dalam menghadapi pandemi Covid ini, maka reformasi anggaran sangat diperlukan.

Selain adanya hubungan yang jelas antara program kegiatan output dan outcome, mereformasi anggaran juga akan menyelaraskan sinergi antar unit kerja di eselon I antar K/L. Dengan demikian maka sasaran pembangunan bisa dicapai.

"Ini semua butuh suatu sinergi, kalau anggaran dikotak-kotakan di masing-masing eselon I, bukan berdasarkan tujuan bersama maka biasanya uang jadi kaku. Dengan reformasi diharapkan ini semakin terintegrasi dan organisasi jadi efisien," tegasnya.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani: Tak Ada Manajemen Anggaran yang Se-Transparan RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular