Presiden Donald Trump menyapa para pendukungnya saat kampanye di BOK Center di Tulsa, Okla., Sabtu (20/6/2020). Meski sempat mendapat hujatan kritik dari berbagai pihak, kampanye akbar Donald Trump di Tulsa, Oklahoma tetap dilangsungkan. (Ian Maule/Tulsa World via AP)
Tim kampanye Trump membuat aturan khusus selama kampanye berlangsung. Pendukung Trump harus menandatangani surat pernyataan perjanjian di situs web kampanyenya untuk mendaftar bahwa mereka tidak boleh menuntut jika terkena COVID-19 di acara itu. (AP Photo/Sue Ogrocki)
Tidak ada protokol kesehatan yang diterapkan dalam acara tersebut. Penggunaan masker pun tidak diwajibkan. (ian Maule/Tulsa World via AP)
Trump, yang sebelumnya mengatakan bahwa kampanyenya akan ramai, menyalahkan media yang "menakuti" pendukungnya untuk datang dan para demonstran yang mencegat di luar gedung pertemuan. Banyak kursi di BOK Center, yang berkapasitas 19.000 kursi, yang kosong. (Stephen Pingry/Tulsa World via AP)
Kampanye di Tulsa telah memicu kontroversi, ketika AS bergulat selama berminggu-minggu dengan kerusuhan dan protes terhadap rasisme dan kebrutalan polisi setelah pembunuhan seorang pria Afrika-Amerika, George Floyd oleh oknum polisi di Minneapolis pada 25 Mei. (ian Maule/Tulsa World via AP)
Para demonstran menyoraki pendukung Trump untuk pulang. Seorang demonstran berkulit putih yang mengenakan kaus "I can't breathe" dilaporkan ditahan polisi karena tidak mau dibubarkan. (AP Photo/Charlie Riedel)
Tulsa adalah tempat pembantaian rasis pada tahun 1921 ketika gerombolan orang kulit putih membunuh ratusan orang Afrika-Amerika di lingkungan kulit hitam yang berkembang pesat di kota itu. Sementara 19 Juni - "Juneteenth" - menandai "Hari Kebebasan" merayakan penghapusan perbudakan di Texas pada 19 Juni 1865. (AP Photo/Charlie Riedel)