Stok Menumpuk, APM Mau Banting Harga Mobil Baru

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
18 June 2020 08:37
Sales marketing menawarkan produk mobil di Tunas Daihatsu Tebet, Jakarta, Selasa (16/6). Pandemi corona membuat angka penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan drastis. Penjualan mobil bulan lalu anjlok hingga 95 persen bila periode yang sama tahun 2019.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diperoleh detikOto dari PT Astra International Tbk, pada bulan kelima tahun 2020, industri otomotif hanya mampu mengirim 3.551 unit mobil baru. Angka ini merosot 95 % dibanding bulan Mei 2019, di mana saat itu mencapai 84.109 unit. Angka ini merupakan penjualan berupa wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer. Seperti diketahui, banyak pabrik otomotif di Indonesia yang berhenti produksi sementara di tengah pandemi COVID-19. Wajar jika distribusinya pada Mei 2020 anjlok drastis. Adapun mengatasi penurunan banyak pabrikan otomotif  menawarkan paket penjualan khusus demi mendongkrak penjualan. Rendi selaku supervisor di Tunas Daihatsu Tebet mengatakan
Foto: Penjualan Kendaraan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen mobil siap banting harga kendaraan roda empat menyusul menumpuknya stok produksi di pabrik akibat pandemi covid-19 yang membuat penjualan mobil anjlok sampai 95%. Namun, mereka meminta insentif dari pemerintah yang langsung berdampak pada penurunan harga jual mobil.

"Kita mencoba melihat bagaimana harga mobil bisa turun, kita perlu stimulus yang langsung mengena pada harga mobil," kata Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto kepada CNBC Indonesia, Selasa (16/6)

Ia mengatakan para diler maupun Agen Pemegang Merek (APM) mobil saat ini sudah mencoba melakukan diskon harga dengan harga khusus pada konsumen saatpandemicovid-19. 

"APM sudah melangkah, memberikan diskon khusus. APM sudah memasarkan dengan harga khusus, agar bisa dibeli orang. Hanya tinggal pemerintah untuk memberikan sesuatu yang konkret," katanya.

Namun, akan lebih baik lagi bila ada dukungan tambahan dari pemerintah sehingga harga mobil baru bisa lebih 'dibanting'.

"PPn BM (pajak barang mewah) bisa dikurangi, agar harga terjangkau. Ini contoh stimulus yang kita mintakan, khususnya produk yang diproduksi di dalam negeri," kata Jongkie.

Selebihnya bisa dalam bentuk stimulus produk harga mobil dengan keringanan bea balik nama (BBN KB) dan Pajak Kendaraan Bermotor.

"Tiga ini harapannya segera dipenuhi. APM tentu siap banting harga, dijual dari pada stok menumpuk. Bunga (bank) juga memberatkan. Kalau stok sampai puluhan ribu bahkan ratusan ribu unit ini rusak semua. Kami APM siap banting harga turunkan harga kerjasama pemerintah, harus kerja sama," katanya.

Apakah para APM sudah siap?


Produsen terbesar mobil di Indonesia Astra Daihatsu Motor (ADM) menegaskan belum ada rencana soal 'banting harga' mobil. Pihak ADM mengakui memang ada diskon, tapi diskon itu reguler 'biasa' untuk merespons daya beli yang rendah dan kondisi ekonomi yang berat. Amelia juga menegaskan tak ada persoalan stok unit di dealer.

"Stok Daihatsu masih bisa di-manage. Kita lebih pentingkan semua dealer bisa pertahankan usahanya tahun ini, yang penting tetap hidup," kata Corporate Planning & Communications Director ADM Amelia Tjandra kepada CNBC Indonesia, Rabu (17/6).

Interactive Communication Department Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Dimas Aska merespons positif soal rencana Gaikindo. Namun, ia menggarisbawahi kebijakan tersebut harus dilakukan secara komprehensif dan tergantung dari strategi masing-masing dealer dari APM. Menurutnya kebijakan diskon lebih pada ranah dari dealer.

"Pendekatan di Toyota bukan masalah stok, sejak April sudah kita antisipasi," katanya.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil pada Mei 2020 anjlok makin dalam turun hingga 95%. Penjualan pada Mei 2020 tercatat hanya 3.551 unit, padahal pada Mei 2019 masih mencatatkan penjualan 84.109 unit.

Penjualan ini juga turun 54% bila dibandingkan dengan penjualan pada April 2020 yang sempat terjual 7.868 unit.

Penjualan April hanya terjual 7.871 unit atau turun 90,6% (year on year/yoy) dibandingkan April 2019 yang tercatat 84.056 unit. Dibandingkan penjualan Maret 2020 juga drop sangat parah, atau turun sebesar 89,7%.Pada Maret 2020 penjualan sempat masih tercatat 76.811 unit.

Pada Maret 2020 penjualan mobil sempat tercatat hanya 76.800 unit atau hanya drop 15% dibandingkan dengan Maret 2019 yang masih mencatatkan penjualan 90.368 unit


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Mobil 'Meledak' Lagi, Nyaris Sebelum Pandemi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular