Suasana Pasar Cijantung saat dimulainya pemberlakuan sistem ganjil-genap, Senin (16/6/2020). Salah satu pasar di kawasan Jakarta Timur itu sangat berbeda dibanding hari-hari biasanya yang padat dan ramai lantaran kali ini tampak sepi. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Salah satu pedagang pakaian anak mengatakan, kondisi pasar mulai sepi saat terjadi virus corona. "Ini sangat berimbas pada pendapatan kami. Repot kalau begini terus," ujarnya. Menurutnya, setelah lewat pukul 11.00 WIB, sudah sangat kurang orang yang berbelanja di pasar. Dagangan pun tentu aja banyak yang tak laku. Karena itu ia berharap wabah Covid-19 bisa cepat selesai.(CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Yanto, pedagang daging ayam juga merasakan demikian. "Jam 10 masih numpuk dagangan ini. Kami sangat khawatir pak kalau begini terus," ujarnya sambal geleng- geleng kepala. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Pedagang sayur bernama Munawar pun mengatakan ada kesulitan untuk mendapatkan sayur. "Kita dapat juga sulit. Jualnya juga sudah sepi pembeli. Aturan jaga jarak dan tidak berpergian ke pasar sangat berdampak. Jadi kalau enggak laku ya udah jadi risiko," ungkapnya. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Untuk kep asar basah (pasar ikan) dipastikan pengunjung memakai masker. Peraturan tersebut sudah pasang sebelum masuk pasar basar. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Penjagaan juga diperketat oleh anggota TNI dan petugas keamanan pasar. Setiap pengunjung yang ingin masuk ke pasar akan dicek suhu dan harus cuci tangan. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Sebelumnya seorang pedagang di Pasar Obor Cijantung dinyatakan positif Covid-19 usai menjalani rapid test dan swab test Covid-19 pada Jumat (29/5/2020) lalu. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)