
Warning Jokowi : 'Gigit Keras' yang Korupsi Anggaran Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan ultimatum kepada jajarannya dalam hal pengelolaan triliunan dana yang diberikan pemerintah untuk mengatasi dampak dari Covid-19.
Hal tersebut ditegaskan kepala negara saat memimpin rapat koordinasi nasional pengawasan internal pemerintah tahun 2020 yang disiarkan langsung melalui video conference, Seperti dikutip Selasa (16/6/2020).
"Saya ingin tegaskan bahwa pemerintah tidak main-main soal akuntabilitas. Pencegahan harus diutamakan, tata kelola yang baik harus didahulukan," tegas Jokowi.
Jokowi meminta aparat hukum untuk tidak segan-segan melakukan penegakkan hukum apabila memang terbukti masih ada pejabat-pejabat yang 'bandel' dan menggunakan uang negara yang tidak pada tempatnya.
"Kalau ada yang masih membandel, niat untuk korupsi, ada mens rea, silahkan bapak ibu gigit dengan keras. Uang negara harus diselamatkan, kepercayaan rakyat harus kita jaga," jelasnya.
Meski demikian, Jokowi meminta agar penegakan hukum dilakukan bagi pejabat yang memang terbukti melakukan tindakan korupsi. Jokowi tak ingin, penegakan hukum secara besar-besaran justru membuat para pejabat khawatir.
"Saya juga ingatkan jangan menggigit orang yang tidak salah. Jangan menggigit yang tidak ada mens rea, juga jangan menebarkan ketakutan kepada para pelaksana dalam menjalankan tugasnya," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Jokowi juga mengingatkan bahwa semua negara saat ini tengah menghadapi tekanan ekonomi yang cukup dahsyat. "Semua negara berjuang untuk menyelematkan diri dari tekanan ekonomi yang dahsyat," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan bahwa pandemi Covid-19 telah membuat aktivitas perekonomian terganggu. Permintaan, pasokan, hingga produksi di sejumlah kegiatan untuk mengakselerasi perekonomian tersendat.
"Sekali lagi, situasi seperti ini perlu respon pemeritnah yang cepat dan tepat," katanya.
Jokowi mengutarakan bahwa pemerintah pun telah melakukan berbagai langkah mitigasi. Mulai dari di sektor kesehatan. hingga di bidang sosial maupun ekonomi yang terdampak akibat wabah Covid-19.
"Semua langkah pemerintah yang cepat dan tepat harus akuntabel. Saya perlu mengingatkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 677,2 triliun untuk percepatan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," katanya.
Angka ini adalah jumlah yang sangat besar. Oleh sebab itu tata kelolanya harus baik, sasarannya harus tepat, prosedurnya harus sederhana, dan tidak berbelit-belit. Output dan outcome harus maksimal bagi kehidupan rakyat Indonesia," tegasnya.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ultimatum Jokowi: Sikat Pejabat yang Korupsi Dana Covid-19