CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto,
CNBC Indonesia
12 June 2020 09:55
Pekerja merakit sepeda pesanan pembeli di toko sepeda di kawasan Cipondoh, Tangerang, Banten, Kamis (11/6/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Penjualan sepeda dikabarkan meningkat sejak pandem Covid-19. Pesepeda pemula paling banyak mencari jenis sepeda lipat karena dinilai praktis. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Pemilik Toko Sepeda Maju Royal, Michael, mengungkapkan ia kebanjiran pembeli saat pandemi melanda. "Penjualan sepeda ramai mulai dari bulan April, pelan-pelan naik terutama bulan Mei dan Juni," kata Michael saat ditemui di tokonya. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Pada bulan Mei dan Juni penjualan naik dua kali lipat. Toko yang biasa bukan disore hari tersebut, sudah diserbu para pembeli ketika tokonya belum buka. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
"Sepeda yang naik tajam penjualannya adalah sepeda lipat, para pembeli biasanya membeli sepeda di kisaran harga Rp 1 juta hingga Rp 5 juta," ujar Michael. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Para pegowes umumnya hanya ingin mengisi kejenuhan dengan berolahraga. Sebagian lainnya mencari alternatif transportasi untuk pergi bekerja, karena risiko penularan virus corona di transportasi publik dinilai lebih tinggi. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Lela, salah satu pembeli di toko tersebut, menceritakan alasan ia membeli sepeda. Biasanya dia berolahraga senam, namun sudah tidak bisa melakukan kegiatan tersebut. Sekarang dia memilih bersepeda karena bisa menerapkan jaga jarak saat berolahraga dan dinilai lebih aman. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Para pembeli di toko ini menunggu sepeda yang dibelinya untuk dirakit di luar garis batas. Hal tersebut agar tak terjadi penumpukan pembeli agar terhindar dari penyebaran virus corona. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Selain untuk olahraga, sepeda juga bisa menjadi alternatif moda transportasi yang lebih aman dari risiko penularan virus corona. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)