Kementan Genjot Benih Padi Anti-Stunting, Apa Itu?

Leidy Febian, CNBC Indonesia
11 June 2020 15:54
Suasana Persawahan (Kementan)
Foto: Suasana Persawahan (Kementan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertanian (Kementan) menggencarkan percepatan tanam padi agar ketersediaan beras terus terjamin bahkan guna mengatasi stunting atau anak tumbuh kerdil. Upaya maksimalisasi penanaman benih padi Inpari IR Nutri Zinc jadi solusinya.

Salah satunya di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, bersama dengan jajaran instansi Dinas Pertanian Kementan melakukan gerakan pemantauan tanam di Kecamatan Petarukan.

Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Pemalang, Prayitno menuturkan capaian luas tanam padi periode Oktober 2018- September 2019 seluas 102.116 hektare, sementara target dan perkiraan capaian luas tanam pada periode Oktober 2019 - September 2020 naik seluas 102.126 hektare. Untuk itu diperlukan upaya maksimal agar target bisa tercapai.

"Mulai bulan Mei kami sudah lakukan pendekatan ke petani-petani supaya segera tanam kembali, selagi masih ada hujan dan Alhamdulillah meskipun ada pandemi petani di sini masih beraktivitas seperti biasa," sebut Prayitno di kantornya, Pemalang, Kamis (11/6/2020).

Di Pemalang juga ada bantuan kegiatan budidaya padi kaya gizi (biofortifikasi). Budidaya padi biofortifikasi ditujukan untuk penyediaan beras yang kaya gizi, terutama untuk mengatasi kondisi stunting.

Padi varietas hasil rakitan Kementan ini tahun 2020 mulai diujicobakan di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya di kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang.

Kelompok Tani Berkah, salah satu poktan pelaksana kegiatan Biofortifikasi, telah menanam Inpari IR Nutrizinc seluas 52 hektare dalam hamparan 105 hektare padi.

"Tanaman telah berumur 2 minggu dan menunjukkan pertumbuhan yang baik , ada juga di Kelompok Tani Tunas Mulia menanam varietas yang sama seluas 63 hektare dan hasilnya pun kami pantau bagus," ujar Prayitno.

Direktur Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Ismail Wahab mengatakan terkait target tanam Kementan menargetkan Kabupaten Pemalang harus dapat menanam minimal 32.835 hektare pada periode Juni-September 2020.

Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kementan pastikan target tercapai supaya bisa meyakinkan ke masyarakat bahwa kondisi pangan aman dan cukup.

"Makanya kami dari pusat terus mengawal percepatan tanam ini, kami turun ke lokasi memberikan dukungan bagi daerah-daerah yang mulai melakukan percepatan tanam," katanya.

Sebagai gambaran hasil pantuan, Ismail menyebutkan untuk padi lahan kering seluas 5.000 ha sampai saat ini telah dilaksanakan kontrak saprodi dan mulai dilaksanakan pertanaman, kemudian untuk biofortifikasi dari alokasi seluas 2.050 hektare telah dilaksanakan penanaman seluas 570 hektare.

"Alhamdulillah sudah mulai jalan di beberapa wilayah, tinggal kita kawal prosesnya dan percepat yang belum realisasi," sebutnya.

Ismail menambahkan sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk fokus dalam penyediaan pangan untuk daerah rawan pangan, kegiatan pengembangan padi biofortifikasi akan dilaksanakan di kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi. Sembilan provinsi tersebut adalah Riau, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, NTB, Gorontalo, Maluku dan Papua.

"Sesuai arahan Dirjen Tanaman Pangan Suwandi bahwa Kementan perlu memperhatikan ketersediaan benih sumber, terlebih hingga saat ini hanya ada satu varietas padi yang tersedia untuk mendukung penurunan angka stunting, yaitu varietas Inpari IR Nutri Zinc," tegasnya.

Sebagaimana diketahui bahwa varietas Inpari IR Nutri Zinc ini telah dilepas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melalui Surat Keputusan Nomor: 168/HK.540/C/01/2019. Padi ini cocok di tanam di lahan sawah irigasi pada ketinggian 0-600 dpl.

Berdasarkan data 2017 dari Tim Percepatan Penanggulangan Kemiskinan bahwa pemerintah telah menerbitkan daftar 100 kabupaten dengan permasalahan stunting yang perlu segera ada penanganan.

Pemerintah telah berupaya mengatasi masalah kekurangan gizi yaitu dengan fortifikasi, namun hal itu tidak cukup menyelesaikan masalah, sehingga pada tahun 2018 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian berkolaborasi dengan IRRI dan Harvest Plus turut berkontribusi nyata dalam mengatasi stunting, salah satunya dengan melepas padi dengan kandungan Zn tinggi dengan nama Inpari IR Nutri Zinc.

Kekurangan Zn dalam tubuh selain berakibat menurunnya daya tahan tubuh, produktifitas, dan kualitas hidup manusia, kekurangan gizi Zn juga menjadi salah satu faktor kekerdilan atau stunting. Biofortifikasi pada Inpari IR Nutri Zinc diharapkan dapat membantu peningkatan nilai gizi sekaligus mengatasi kekurangan gizi besi pada masyarakat. Varietas ini memiliki kadar amilosa 16,6 persen dan potensi kandungan Zn 34,5i ppm. Selain kaya nutrisi, varietas ini juga memiliki produktivitas tinggi, tahan WBC, Blas, dan Tungro, serta rasa nasi enak dan.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Perlu Panik! Stok Pangan Cukup, Sebentar Lagi Panen Raya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular