Hoaks 'Covid-19 tidak Berbahaya' Bikin Warga Sulsel Bimbang!

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengungkapkan salah satu tantangan berat dalam penanganan Covid-19 adalah hoaks. Menurut dia, kabar palsu itu membuat pemerintah kewalahan.

"Isinya (hoaks) nggak usah dipedulikan Covid-19 karena tidak berbahaya. Itu banyak tuh. Masyarakat jadi bimbang," ujarnya dalam sebuah talk show yang disiarkan via Youtube resmi BNPB, Rabu (10/6/2020).

"Ada isu yang dilontarkan orang tidak bertanggung jawab bahwa Covid-19 memperkaya rumah sakit dan dokter. Ini kan menyesatkan," lanjut Nurdin.

Padahal, menurut dia, hingga saat ini vaksin Covid-19 belum ditemukan. Sehingga masyarakat diharuskan menjaga diri dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Oleh karena itu, Nurdin menyayangkan banyak hoaks yang terus beredar.

Sebagai tindak lanjut, Pemprov Sulsel bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengkaji persoalan itu. Sebab, hoaks demi hoaks bisa menghambat upaya memutus rantai penularan Covid-19. Tak lupa Ia meminta masyarakat jangan terprovokasi.

Baca: Gubernur Sulsel Kecewa Penanganan Covid-19 di Makassar, Why?

"Kami tak menyerah, tetap optimis, dan memberikan edukasi kepada masyarakat," ujar Nurdin.

Provinsi Sulawesi Selatan menjadi salah satu provinsi yang masih dibayangi oleh pandemi Covid-19. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, hingga Selasa (9/6/2020), jumlah kasus konfirmasi positif di Sulsel bertambah 180 atau secara total sebanyak 2.194 kasus.

Salah satu kota yang menjadi perhatian tentu ibu kota Sulsel, Makassar. Berdasarkan data https://infocorona.makassar.go.id/, kasus konfirmasi positif per Selasa (9/6/2020) sebanyak 1.137. Dengan demikian, Makassar masuk ke dalam zona merah.

[Gambas:Video CNBC]

(miq/miq) Next Article Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Positif Covid-19