Demo besar yang melibatkan ratusan orang kembali terjadi di Hong Kong, Kamis (4/6/2020). Demo dengan aksi nyala lilin untuk menandai peringatan 31 tahun penumpasan protes pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen Beijing pada tahun 1989. Aksi di Victoria Park meski tanpa izin dari polisi Hong Kong. AP/Kin Cheung
Polisi telah melarang peringatan tahunan ini, untuk pertama kalinya dalam tiga dekade. Pasalnya Hong Kong yang sebelumnya telah nol Covid-19, kembali mengalami kenaikan kasus dalam sepekan terakhir. AP/Kin Cheung
Tagar #6431 diserukan para pendemo, yang merupakan massa pro demokrasi. Selain peringatan peristiwa tersebut, aksi menjadi ajang massa mendemo dua UU kontroversial China ke Hong Kong, yakni UU Keamanan Nasional dan UU Lagu Kebangsaan China. Keduanya dianggap membatasi kebebasan aspirasi yang ada di kota itu. AP/Kin Cheung
Dalam aksi damai tersebut sejumlah poster meminta kemerdekaan China juga dibawa. Pemerintah China sebelumnya mengatakan kedua UU adalah upaya untuk menjaga stabilitas nasional Hong Kong. Mengingat 2019 lalu, ekonomi di kota itu resesi karena demo yang tak berkesudahan menuntut pencabutan UU Ekstradisi. AP/Kin Cheung
Sebelumnya UU kontroversial yang diterapkan China di Hong Kong juga membuat AS mengancam mencabut hak istimewa perdagangan dan ekonomi ke Washington. Ini membuat pusat keuangan global itu, terancam sanksi dan dihapus beberapa keleluasaannya oleh Paman Sam. AP/Kin Cheung
Meski China menilai hal tersebut tak bisa dilakukan AS. Pasalnya hak tersebut sesuai dengan aturan organisasi perdagangan dunia WTO dan tidak ditentukan satu negara saja. AP/Kin Cheung