Suasana rumah penampungan hewan Pejaten Shelter di Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (4/6/2020). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Rumah penampungan hewan ini memiliki ribuan anjing. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Perawatan yang dilakukan di sini mulai dari memandikan, memberi makan anjing, memberi ruangan untuk mereka serta memberi vaksinasi dan perawatan kesehatan lainnya agar anjing selalu sehat. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Pandemi Covid-19 bukan hanya menjadi tantangan bagi manusia, tetapi juga anjing-anjing yang berada di pusat penampungan di Pejaten Shelter. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sekitar 1.500 ekor anjing yang sebelumnya terlantar ini kini mendiami di rumah milik dokter Susana. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sejak berdiri pada 2009, pusat penampungan ini mengandalkan donasi untuk memasok makanan bagi anjing dan kucing yang berada di sana. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Namun, pandemi Covid-19 memengaruhi sumbangan dari donatur yang turun drastis selama beberapa bulan terakhir. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Di tengah pandemi ini, Pejaten Shelter mengaku kesusahan untuk pasokan makanan untuk hewan. Stok pangan yang dimiliki tidak cukup untuk kurun waktu setahun. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Salah satu perawat di sana menduga pandemi Covid-19 membuat orang lebih sedikit yang memberikan donasi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Menurut penuturan pekerja, kesulitan pangan untuk sekitar 1.500 anjing pun dihadapi penampungan anjing liar dan buangan ini. Hal tersebut dikarenakan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sehingga pasokan pangan anjing dari donatur yang membutuhkan 200 kg beras per hari dan makanan anjing 200 kg per hari berkurang drastis. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)