
Kemensos Kebut Penyaluran Bansos untuk Warga Terdampak Corona
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
30 May 2020 16:30

Yogyakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Sosial (Kemensos) terus mengakselerasi penyaluran seluruh bantuan sosial (bansos) kepada warga terdampak Covid-19. Menteri Sosial Juliari Batubara hingga Sekretaris Jenderal Kemensos Hartono Laras bahkan turun langsung memantau penyaluran bansos tersebut.
Pantauan di Kantor Pos Pusat Kota Purwokerto, BST tersalur lebih dari 90%. Demikian pula di Kabupaten Sleman, BST tersalur mencapai 90%. Dalam kunjungannya ke Purwokerto, Hartono mengantarkan langsung paket sembako ke rumah lansia yang sakit dan ODGJ.
"Untuk tahap I, dari 9 juta KK, realisasi BST sudah mencapai lebih dari 95%. Dari laporan yang kami terima, di sejumlah daerah juga sudah sangat signifikan dalam realisasi BST. Jadi, memasuki bulan Juni 2020, kami akan siapkan realisasi BST Tahap II," katanya di Yogyakarta, Sabtu (30/5/2020), seperti dikutip rilis Kemensos.
Untuk mengakselerasi penyaluran seluruh bansos kepada warga terdampak Covid-19, Kemensos secara serempak melibatkan seluruh pejabat tinggi terkait untuk turun langsung ke titik salur bantuan. Tidak terkecuali Menteri Sosial Juliari Batubara.
Hari ini, Juliari bergerak ke Provinsi Banten. Sedangkan kemarin, Jualiari berada di di Bandung Barat. Demikian pula dengan pejabat tinggi madya atau eselon I lainnya juga bergerak ke titik-titik lain. Hari ini, Hartono mengecek penyaluran BST di Kantor Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta.
Bupati Sleman Sri Purnomo menyatakan penyaluran BST sudah mencapai sekitar 90%.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Sosial," katanya.
Secara umum, menurut Hartono, penyaluran BST berjalan lancar. Ia mengatakan, hal ini tidak lepas dari kerja sama yang baik, antara pemerintah pusat, pemda, bank-bank Himbara, PT. Pos Indonesia, dan pihak terkait.
Sebagai bagian dari kebijakan social safety net dalam menanggulangi dampak Covid-19, Kemensos meluncurkan bansos non reguler yakni bansos sembako bantuan Presiden dan bansos tunai (BST) yang kini sedang berjalan.
Selain itu, Kemensos juga sudah memperluas jangkauan dan meningkatkan indeks bansos reguler, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako (BPNT).
"PKH diperluas kepesertaannya dari 9,2 juta KPM menjadi 10 juta KPM. Kemudian Program Sembako/BPNT diperluas jangkauannya dari 15,2 juta menjadi 20 juta KPM. Indeks bantuan Program Sembako/BPNT juga ditingkatkan dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu/bulan/KPM yang pencairannya dipercepat dari tiga bulan sekali, menjadi perbulan," kata Hartono.
Kemudian untuk bansos sembako bantuan Presiden menjangkau 1,9 juta kepala keluarga (KK). Di mana untuk DKI Jakarta menjangkau 1,3 juta KK, dan Bodetabek (daerah yang berbatasan langsung dengan Jakarta) menjangkau 600.000 KK.
Adapun BST menjangkau 9 juta KK di luar Jabodetabek. Penerima BST adalah masyarakat terdampak yang belum menerima bansos reguler, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako. BST disalurkan secara simultan yakni berbarengan antara salur dengan pemutakhiran data.
(miq/miq) Next Article Deretan Bansos Triliunan yang Cair di April, Yuk Awasi!
Pantauan di Kantor Pos Pusat Kota Purwokerto, BST tersalur lebih dari 90%. Demikian pula di Kabupaten Sleman, BST tersalur mencapai 90%. Dalam kunjungannya ke Purwokerto, Hartono mengantarkan langsung paket sembako ke rumah lansia yang sakit dan ODGJ.
"Untuk tahap I, dari 9 juta KK, realisasi BST sudah mencapai lebih dari 95%. Dari laporan yang kami terima, di sejumlah daerah juga sudah sangat signifikan dalam realisasi BST. Jadi, memasuki bulan Juni 2020, kami akan siapkan realisasi BST Tahap II," katanya di Yogyakarta, Sabtu (30/5/2020), seperti dikutip rilis Kemensos.
![]() |
Untuk mengakselerasi penyaluran seluruh bansos kepada warga terdampak Covid-19, Kemensos secara serempak melibatkan seluruh pejabat tinggi terkait untuk turun langsung ke titik salur bantuan. Tidak terkecuali Menteri Sosial Juliari Batubara.
Hari ini, Juliari bergerak ke Provinsi Banten. Sedangkan kemarin, Jualiari berada di di Bandung Barat. Demikian pula dengan pejabat tinggi madya atau eselon I lainnya juga bergerak ke titik-titik lain. Hari ini, Hartono mengecek penyaluran BST di Kantor Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta.
Bupati Sleman Sri Purnomo menyatakan penyaluran BST sudah mencapai sekitar 90%.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Sosial," katanya.
Secara umum, menurut Hartono, penyaluran BST berjalan lancar. Ia mengatakan, hal ini tidak lepas dari kerja sama yang baik, antara pemerintah pusat, pemda, bank-bank Himbara, PT. Pos Indonesia, dan pihak terkait.
Sebagai bagian dari kebijakan social safety net dalam menanggulangi dampak Covid-19, Kemensos meluncurkan bansos non reguler yakni bansos sembako bantuan Presiden dan bansos tunai (BST) yang kini sedang berjalan.
Selain itu, Kemensos juga sudah memperluas jangkauan dan meningkatkan indeks bansos reguler, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako (BPNT).
"PKH diperluas kepesertaannya dari 9,2 juta KPM menjadi 10 juta KPM. Kemudian Program Sembako/BPNT diperluas jangkauannya dari 15,2 juta menjadi 20 juta KPM. Indeks bantuan Program Sembako/BPNT juga ditingkatkan dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu/bulan/KPM yang pencairannya dipercepat dari tiga bulan sekali, menjadi perbulan," kata Hartono.
Kemudian untuk bansos sembako bantuan Presiden menjangkau 1,9 juta kepala keluarga (KK). Di mana untuk DKI Jakarta menjangkau 1,3 juta KK, dan Bodetabek (daerah yang berbatasan langsung dengan Jakarta) menjangkau 600.000 KK.
Adapun BST menjangkau 9 juta KK di luar Jabodetabek. Penerima BST adalah masyarakat terdampak yang belum menerima bansos reguler, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako. BST disalurkan secara simultan yakni berbarengan antara salur dengan pemutakhiran data.
(miq/miq) Next Article Deretan Bansos Triliunan yang Cair di April, Yuk Awasi!
Most Popular