
Dinkes DKI: Puncak Covid-19 di Jakarta April, Jangan Euforia!
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
28 May 2020 17:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan Jakarta sudah melewati puncak pertumbuhan kasus konfirmasi positif Covid-19. Demikian disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DKI Lies Dwi dalam diskusi yang digelar secara virtual, Kamis (28/5/2020).
"Jika dilihat saat ini, pertumbuhan kasus (Covid-19) DKI Jakarta, ternyata puncak kasus terjadi di bulan April dan agak menurun sampai saat ini," kata Lies seperti dilansir detik.com.
Kendati demikian, Ia mengingatkan ancaman Covid-19 masih belum tuntas. Lies mengatakan tensi kegiatan pelacakan virus corona tidak boleh menurun
"Kita tidak boleh menjadi euforia melihat angka ini, karena tidak tertutup kemungkinan ancaman itu masih ada. Jadi, bagaimana mempertahankan dan meningkatkan deteksi respons melalui tracing dan testing jangan sampai menurun, karena kita lihat kasus ini melandai," ujarnya.
Lies memaparkan, kasus meninggal dengan status positif Covid-19 ataupun pasien dalam pengawasan (PDP) saat ini menurun jika dibandingkan dengan periode Maret-April. Saat ini, kata dia, angka kematian pasien positif Covid-19 di Jakarta berkisar 25 kasus per hari.
"Saat ini kita bisa lihat kasus meninggal dengan confirmed Covid-19 atau PDP Covid-19 relatif turun dibanding periode Maret-April. Sekarang meninggal pasien confirmed Covid-19 dan PDP meninggal di kisaran angka 25 kasus per hari. Mudah-mudahan bisa ditekan terus," ujarnya.
Soal relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta, Lies mengatakan saat ini Pemprov DKI masih mempersiapkan pemodelan tahapan pelonggaran sesuai dengan kriteria kesehatan yang disarankan WHO. Seperti misalnya, penurunan kasus Covid-19 harus mengalami penurunan minimal 50 persen dalam 3 minggu terakhir.
"Kita punya alat ukur relatif baik yang melihat situasi ini. Kemudian untuk mempunyai persentase positif swab (minimal kurang dari 5 persen dalam 2 minggu), walaupun sekarang masih 7 persen, PR kita meningkatkan kapasitas testing. Kita lebih banyak lakukan aktif surveilans," katanya.
Berdasarkan data corona.jakarta.go.id, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jakarta sebanyak 6.929. Dari jumlah itu, sebanyak 20.55 dirawat, 1.719 sembuh, 514 meninggal, dan 2.641 isolasi mandiri.
(miq/hoi) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
"Jika dilihat saat ini, pertumbuhan kasus (Covid-19) DKI Jakarta, ternyata puncak kasus terjadi di bulan April dan agak menurun sampai saat ini," kata Lies seperti dilansir detik.com.
Kendati demikian, Ia mengingatkan ancaman Covid-19 masih belum tuntas. Lies mengatakan tensi kegiatan pelacakan virus corona tidak boleh menurun
Lies memaparkan, kasus meninggal dengan status positif Covid-19 ataupun pasien dalam pengawasan (PDP) saat ini menurun jika dibandingkan dengan periode Maret-April. Saat ini, kata dia, angka kematian pasien positif Covid-19 di Jakarta berkisar 25 kasus per hari.
"Saat ini kita bisa lihat kasus meninggal dengan confirmed Covid-19 atau PDP Covid-19 relatif turun dibanding periode Maret-April. Sekarang meninggal pasien confirmed Covid-19 dan PDP meninggal di kisaran angka 25 kasus per hari. Mudah-mudahan bisa ditekan terus," ujarnya.
Soal relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta, Lies mengatakan saat ini Pemprov DKI masih mempersiapkan pemodelan tahapan pelonggaran sesuai dengan kriteria kesehatan yang disarankan WHO. Seperti misalnya, penurunan kasus Covid-19 harus mengalami penurunan minimal 50 persen dalam 3 minggu terakhir.
"Kita punya alat ukur relatif baik yang melihat situasi ini. Kemudian untuk mempunyai persentase positif swab (minimal kurang dari 5 persen dalam 2 minggu), walaupun sekarang masih 7 persen, PR kita meningkatkan kapasitas testing. Kita lebih banyak lakukan aktif surveilans," katanya.
Berdasarkan data corona.jakarta.go.id, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jakarta sebanyak 6.929. Dari jumlah itu, sebanyak 20.55 dirawat, 1.719 sembuh, 514 meninggal, dan 2.641 isolasi mandiri.
(miq/hoi) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Most Popular