Para pengunjuk rasa dan polisi saling berhadapan saat demo memprotes kematian George Floyd di Minneapolis, Selasa (26/5/2020). Para personel kepolisian setempat berupaya menghalau para demonstran. (Richard Tsong-Taatarii/Star Tribune via AP)
Amarah warga meledak setelah tersebarnya video rekaman polisi sedang menahan George Floyd pada Senin (25/5) malam lalu. (AP Photo/Ringo H.W. Chiu)
Pria itu diborgol oleh polisi dan lehernya dicekik dengan lutut hingga mati lemas. "Lututmu di leherku. Aku tidak bisa bernapas .... Mama. Mama," pinta Floyd sesaat sebelum dia tewas. (AP Photo/Ringo H.W. Chiu)
Aksi protes menentang tindak kekerasan oleh polisi ini memasuki hari kedua pada Rabu (27/5) waktu setempat. Kepala kepolisian Minneapolis, Medaria Arradondo, memperingatkan para demonstran untuk menggelar protes secara damai.. (Richard Tsong-Taatarii/Star Tribune via AP)
Personel kepolisian berupaya memukul mundur demonstran ketika kerumunan bertambah. Pada aksi protes hari pertama, Selasa (26/5), personel kepolisian setempat menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah ribuan demonstran yang marah dengan kematian pria keturunan Afrika-Amerika itu di tangan penegak hukum AS. (Christine T. Nguyen/Minnesota Public Radio via AP)
George Floyd ditahan oleh empat polisi. Keempat polisi itu telah dipecat, setelah jaksa meminta FBI untuk membantu menyelidiki kasus ini, yang bisa melibatkan pelanggaran hak sipil federal. (AP Photo/Ringo H.W. Chiu)
Walikota Minneapolis Jacob Frey mengatakan dia tidak bisa mengerti mengapa polisi yang menewaskan Floyd yang berusia 46 tahun itu, masih bisa berkeliaran. "Mengapa orang yang membunuh George Floyd tidak berada di penjara? Jika kamu melakukannya, atau aku telah melakukannya, kita akan berada di balik jeruji besi sekarang," kata Frey.(Carlos Gonzalez/Star Tribune via AP)
Kasus ini menjadi contoh terbaru dari kebrutalan polisi terhadap warga keturunan Afrika-Amerika, yang memunculkan gerakan Black Lives Matter sekitar enam tahun lalu. (Carlos Gonzalez/Star Tribune via AP)
Saat tragedi ini terjadi, Floyd ditahan atas tuduhan ringan karena diduga menggunakan uang kertas pecahan US$ 20 yang ternyata palsu untuk melakukan pembelian di sebuah toko swalayan. (Aaron Lavinsky/Star Tribune via AP)
Demo tersebut berujung ricuh dengan merusak gedung, mengguncang jendela, dan menyemprotkan cat ke mobil-mobil polisi. (Carlos Gonzalez/Star Tribune via AP)
Demonstrasi itu membangkitkan ingatan akan kerusuhan di Ferguson, Missouri pada 2014 setelah seorang polisi menembak mati seorang pemuda Afrika-Amerika yang dicurigai melakukan perampokan, serta kasus warga New York Eric Garner, yang ditahan oleh polisi karena menjual rokok secara ilegal. (Jerry Holt/Star Tribune via AP)