
Gugus Tugas Jatim Sebut Surabaya Bisa Jadi Wuhan, Maksudnya?
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
28 May 2020 13:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19 di Jawa Timur, terutama di Surabaya Raya, kian mengkhawatirkan. Kekhawatiran itu disampaikan oleh Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi.
Menurut Joni, 65% pasien Covid-19 di Jatim disumbang oleh tiga daerah yang masuk ke dalam Surabaya Raya, yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.
"Ini tidak main-main. Kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan," kata Joni di Surabaya, Rabu (27/5/2020), seperti dilansir cnnindonesia.com, Kamis (28/5/2020).
Sekadar mengingatkan, Wuhan merupakan asal virus corona baru penyebab Covid-19. Saat ini, pandemi Covid-19 sudah menginfeksi lebih dari lima juta orang di dunia.
Oleh karena itu, Joni mengatakan, saat ini pihaknya sedang fokus untuk menurunkan rate of transmission (tingkat penularan) Covid-19, terutama di Surabaya yang saat ini masih mencapai angka 1,6. Artinya ketika ada 10 orang terinfeksi Covid-19, dalam satu minggu bertambah jadi 16 orang.
Tak hanya itu, lanjut Joni, Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat kematian di Jatim juga sudah mencapai rasio sebesar 10 persen. Untuk menekan itu pihaknya pun melakukan sejumlah upaya.
Salah satunya yakni melakukan clinical research mulai penggunaan Avigan, Terapi Plasma Convalescent, ataupun Aspirin. Joni mengatakan, Menteri Kesehatan telah memerintahkan kepadanya untuk menggunakan obat tertentu seperti pemakaian aspirin.
"Semuanya kita coba dengan kaidah tertentu," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, per Rabu (27/5/2020), kasus kumulatif Covid-19 di provinsi ini telah menembus angka 4.112 pasien. 548 pasien di antaranya sembuh dan 337 pasien lainnya meninggal dunia.
Penyumbang terbesar kasus positif virus corona di Jatim yakni wilayah Surabaya Raya. Perinciannya, yakni 2.216 kasus di Kota Surabaya, 65 kasus di Kabupaten Sidoarjo dan 153 kasus di Gresik.
(miq/miq) Next Article Begini Kabar Terbaru Kota Surabaya, Masihkah Zona Hitam?
Menurut Joni, 65% pasien Covid-19 di Jatim disumbang oleh tiga daerah yang masuk ke dalam Surabaya Raya, yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.
"Ini tidak main-main. Kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan," kata Joni di Surabaya, Rabu (27/5/2020), seperti dilansir cnnindonesia.com, Kamis (28/5/2020).
Oleh karena itu, Joni mengatakan, saat ini pihaknya sedang fokus untuk menurunkan rate of transmission (tingkat penularan) Covid-19, terutama di Surabaya yang saat ini masih mencapai angka 1,6. Artinya ketika ada 10 orang terinfeksi Covid-19, dalam satu minggu bertambah jadi 16 orang.
Tak hanya itu, lanjut Joni, Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat kematian di Jatim juga sudah mencapai rasio sebesar 10 persen. Untuk menekan itu pihaknya pun melakukan sejumlah upaya.
Salah satunya yakni melakukan clinical research mulai penggunaan Avigan, Terapi Plasma Convalescent, ataupun Aspirin. Joni mengatakan, Menteri Kesehatan telah memerintahkan kepadanya untuk menggunakan obat tertentu seperti pemakaian aspirin.
"Semuanya kita coba dengan kaidah tertentu," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, per Rabu (27/5/2020), kasus kumulatif Covid-19 di provinsi ini telah menembus angka 4.112 pasien. 548 pasien di antaranya sembuh dan 337 pasien lainnya meninggal dunia.
Penyumbang terbesar kasus positif virus corona di Jatim yakni wilayah Surabaya Raya. Perinciannya, yakni 2.216 kasus di Kota Surabaya, 65 kasus di Kabupaten Sidoarjo dan 153 kasus di Gresik.
(miq/miq) Next Article Begini Kabar Terbaru Kota Surabaya, Masihkah Zona Hitam?
Most Popular