
Dalam Sehari 4.000 Mobil Diusir dari Tol Cikampek, Kenapa?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
21 May 2020 18:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memang telah memutuskan untuk melarang mudik. Namun, masih banyak kendaraan yang meninggal Jakarta jelang Lebaran 2020. Pada periode H-7 sampai H-4 Lebaran 2020 atau 17-20 Mei 2020, setidaknya sudah 306.682 kendaraan meninggalkan Jakarta via tol.
Angka itu merupakan data yang tercatat oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Kendati tidak dijelaskan apakah keperluan mobilitas kendaraan itu untuk mudik atau bukan, namun Jasa Marga mencatat, kendaraan berbondong-bondong keluar Jakarta melalui arah Timur, arah Barat dan arah Selatan.
Dalam keterangan resminya, Jasa Marga menyebut, lalu lintas (lalin) meninggalkan Jakarta dari arah timur merupakan kontribusi lalin dari dua Gerbang Tol (GT) pengganti GT Cikarang Utama.
Pertama, GT Cikampek Utama untuk pengguna jalan menuju Jalan Tol Trans Jawa. Kedua, GT Kalihurip Utama untuk pengguna jalan menuju Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi.
Adapun perincian distribusi lalin sebagai berikut:
- GT Cikampek Utama 1, dengan jumlah 68.316 kendaraan, turun sebesar 79% dari Lebaran tahun 2019.
- GT Kalihurip Utama 1, dengan jumlah 53.292 kendaraan, turun sebesar 56% dari Lebaran tahun 2019.
Total kendaraan yang melintas menuju arah Timur adalah sebanyak 121.608 kendaraan, turun sebesar 73% dari Lebaran tahun 2019.
"Jasa Marga juga mencatat jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta dari arah Barat melalui GT Cikupa Jalan Tol Merak-Tangerang adalah sebesar 107.927 kendaraan, turun sebesar 42% dari Lebaran tahun 2019," tulis Jasa Marga.
Sementara itu, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta dari arah Selatan/Lokal melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi adalah sebesar 77.147 kendaraan, turun sebesar 30% dari Lebaran tahun 2019.
Secara keseluruhan, jumlah kendaraan yang keluar dari Jakarta turun 59% dari lalu lintas (lalin) di periode Lebaran tahun 2019. Untuk distribusi lalu lintas di ketiga arah adalah sebesar 40% dari arah Timur, 35% dari arah Barat dan 25% dari arah Selatan.
"Jasa Marga mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk berpartisipasi aktif dalam mencegah penularan Covid-19, dengan tidak mudik dan tidak piknik di Lebaran Tahun 2020. Selain itu batasi perjalanan dan jaga jarak, keluar rumah hanya untuk keadaan yang mendesak serta wajib mengenakan masker jika harus beraktivitas di luar rumah," bebernya.
Diputar balik
Jasa Marga melaporkan sebanyak 4.003 kendaraan yang terindikasi mudik dikeluarkan ke gerbang tol terdekat di check point Km 31 Cikarang Barat Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada H-4 Lebaran 2020, Rabu (20/5/20).
Kendaraan tersebut harus putar balik karena tidak memenuhi syarat bepergian di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Mereka diketahui tak punya kelengkapan dokumen ketika diperiksa tim Jasa Marga (Persero) Tbk bersama pihak kepolisian dan Kementerian Perhubungan.
General Manager Representatif Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad Widiyatmiko Nursejati menyatakan bahwa ini adalah jumlah tertinggi sejak diberlakukannya pengendalian transportasi pada 24 April 2020 lalu.
"Dari total 4.003 kendaraan yang dialihkan tersebut di antaranya sekitar 3.664 adalah kendaraan pribadi dan 339 merupakan kendaraan angkutan penumpang," ungkapnya dalam keterangan resmi.
Miko juga menjelaskan lonjakan jumlah kendaraan yang dikeluarkan ini berdampak pada kondisi di sekitar lokasi pemeriksaan. Alhasil antrean panjang mengular menjelang lokasi check point Pengendalian Transportasi di Km 31 Cikarang Barat tersebut.
"Antrean jelang check point tentu saja karena pihak Kepolisian akan mengecek satu per satu dokumen perjalanan sesuai dengan syarat dari Gugus Tugas Covid-19. Jika ada yang tidak memenuhi syarat perjalanan maka akan ditindak keluar ke gerbang tol terdekat, GT Cikarang Barat 3," jelas Miko.
Pamen Asistensi Check Point Cikarang Barat Polda Metro Jaya AKBP Sutimin menambahkan, petugas di lapangan juga senantiasa mewaspadai beragam modus yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengelabui larangan mudik.
Ia mengaku tak ingin kecolongan, karena itu pihaknya telah mempelajari dan meningkatkan pengawasan guna mencegah pemudik yang nekat melanggar larangan mudik di titik penyekatan jalan tol. Sutimin menyebut banyak modus yang dilakukan pemudik. Salah satunya yang sering ditemui di lapangan ialah menumpang kendaraan travel gelap.
"Kalau kendaraan travel yang kami tindak ada kategorinya. Plat kuning yang memiliki trayek, tapi tidak sesuai, kami suruh putar balik. Yang tidak memiliki trayek, kami tilang dan dalami lebih lanjut di Polda Metro Jaya, misalnya kendaraan plat hitam yang digunakan untuk mengangkut pemudik," katanya.
(miq/miq) Next Article Libur Natal 2019, Kendaraan Di Tol Cikampek Naik 127%
Angka itu merupakan data yang tercatat oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Kendati tidak dijelaskan apakah keperluan mobilitas kendaraan itu untuk mudik atau bukan, namun Jasa Marga mencatat, kendaraan berbondong-bondong keluar Jakarta melalui arah Timur, arah Barat dan arah Selatan.
Dalam keterangan resminya, Jasa Marga menyebut, lalu lintas (lalin) meninggalkan Jakarta dari arah timur merupakan kontribusi lalin dari dua Gerbang Tol (GT) pengganti GT Cikarang Utama.
Adapun perincian distribusi lalin sebagai berikut:
- GT Cikampek Utama 1, dengan jumlah 68.316 kendaraan, turun sebesar 79% dari Lebaran tahun 2019.
- GT Kalihurip Utama 1, dengan jumlah 53.292 kendaraan, turun sebesar 56% dari Lebaran tahun 2019.
Total kendaraan yang melintas menuju arah Timur adalah sebanyak 121.608 kendaraan, turun sebesar 73% dari Lebaran tahun 2019.
"Jasa Marga juga mencatat jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta dari arah Barat melalui GT Cikupa Jalan Tol Merak-Tangerang adalah sebesar 107.927 kendaraan, turun sebesar 42% dari Lebaran tahun 2019," tulis Jasa Marga.
Sementara itu, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta dari arah Selatan/Lokal melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi adalah sebesar 77.147 kendaraan, turun sebesar 30% dari Lebaran tahun 2019.
Secara keseluruhan, jumlah kendaraan yang keluar dari Jakarta turun 59% dari lalu lintas (lalin) di periode Lebaran tahun 2019. Untuk distribusi lalu lintas di ketiga arah adalah sebesar 40% dari arah Timur, 35% dari arah Barat dan 25% dari arah Selatan.
"Jasa Marga mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk berpartisipasi aktif dalam mencegah penularan Covid-19, dengan tidak mudik dan tidak piknik di Lebaran Tahun 2020. Selain itu batasi perjalanan dan jaga jarak, keluar rumah hanya untuk keadaan yang mendesak serta wajib mengenakan masker jika harus beraktivitas di luar rumah," bebernya.
Diputar balik
Jasa Marga melaporkan sebanyak 4.003 kendaraan yang terindikasi mudik dikeluarkan ke gerbang tol terdekat di check point Km 31 Cikarang Barat Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada H-4 Lebaran 2020, Rabu (20/5/20).
Kendaraan tersebut harus putar balik karena tidak memenuhi syarat bepergian di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Mereka diketahui tak punya kelengkapan dokumen ketika diperiksa tim Jasa Marga (Persero) Tbk bersama pihak kepolisian dan Kementerian Perhubungan.
General Manager Representatif Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad Widiyatmiko Nursejati menyatakan bahwa ini adalah jumlah tertinggi sejak diberlakukannya pengendalian transportasi pada 24 April 2020 lalu.
"Dari total 4.003 kendaraan yang dialihkan tersebut di antaranya sekitar 3.664 adalah kendaraan pribadi dan 339 merupakan kendaraan angkutan penumpang," ungkapnya dalam keterangan resmi.
Miko juga menjelaskan lonjakan jumlah kendaraan yang dikeluarkan ini berdampak pada kondisi di sekitar lokasi pemeriksaan. Alhasil antrean panjang mengular menjelang lokasi check point Pengendalian Transportasi di Km 31 Cikarang Barat tersebut.
"Antrean jelang check point tentu saja karena pihak Kepolisian akan mengecek satu per satu dokumen perjalanan sesuai dengan syarat dari Gugus Tugas Covid-19. Jika ada yang tidak memenuhi syarat perjalanan maka akan ditindak keluar ke gerbang tol terdekat, GT Cikarang Barat 3," jelas Miko.
Pamen Asistensi Check Point Cikarang Barat Polda Metro Jaya AKBP Sutimin menambahkan, petugas di lapangan juga senantiasa mewaspadai beragam modus yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengelabui larangan mudik.
Ia mengaku tak ingin kecolongan, karena itu pihaknya telah mempelajari dan meningkatkan pengawasan guna mencegah pemudik yang nekat melanggar larangan mudik di titik penyekatan jalan tol. Sutimin menyebut banyak modus yang dilakukan pemudik. Salah satunya yang sering ditemui di lapangan ialah menumpang kendaraan travel gelap.
"Kalau kendaraan travel yang kami tindak ada kategorinya. Plat kuning yang memiliki trayek, tapi tidak sesuai, kami suruh putar balik. Yang tidak memiliki trayek, kami tilang dan dalami lebih lanjut di Polda Metro Jaya, misalnya kendaraan plat hitam yang digunakan untuk mengangkut pemudik," katanya.
(miq/miq) Next Article Libur Natal 2019, Kendaraan Di Tol Cikampek Naik 127%
Most Popular