Menristek: Daya Tular Covid-19 20 Kali Lebih Kuat dari SARS

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 May 2020 13:52
FILE - This undated electron microscope image made available by the U.S. National Institutes of Health in February 2020 shows the virus that causes COVID-19. (NIAID-RML via AP, File)
Foto: Virus Corona (NIAID-RML via AP, File)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kekuatan virus corona baru atau Covid-19 yang menjadi pandemi saat ini, jauh lebih kuat ketimbang virus SARS.

Hal tersebut dikemukakan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat memberi sambutan dalam peluncuran produk riset, teknologi, dan inovasi untuk percepatan penanganan Covid-19.

"Kita ketahui bersama, bahwa Covid-19 memiliki daya tular 20 kali lebih kuat dibanding SARS," kata Bambang, Rabu (20/5/2020).

Dalam sebuah studi yang dilakukan ilmuwan China dan Eropa, memang disebutkan Covid-19 memiliki mutasi serupa virus HIV. Artinya, virus tersebut memiliki kemampuan untuk mengikat sel manusia 1.000 kali lebih kuat ketimbang SARS.

Bahkan, para peneliti menemukan bagian gen yang bermutasi di virus corona tidak ada di virus SARS, melainkan serupa yang ada di HIV dan Ebola, seperti disebutkan seorang peneliti yang penelitiannya dipublikasikan melalui South China Morning Post.


SARS sendiri pertama kali muncul pada November 2020 di Provinsi Guangdong, China. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 8.437 orang terinfeksi SARS dengan 813 orang di antaranya meninggal.

Fakta tersebut membuat pemerintah berupaya menghasilkan sebuah inovasi berupa teknologi yang diharapkan dapat membantu penanganan Covid-19 di Indonesia dengan membentuk sebuah konsorsium.

"Kami ingin menjadi bagian solusi penanganan wabah ini. Sejak awal Maret, KemenristekBRIN telah membentuk konsorsium beranggotakan kementerian, lembaga pemerintah, perguruan tinggi, dan industri," katanya.


"Kegiatannya berkaitan dengan pencegahan, screening dan diagnosis, pengembangan obat dan terapi, serta pengembangan alat kesehatan dan alat pendukungnya," jelasnya.

Bambang menegaskan, konsorsium ini akan bekerja keras dalam upaya pencarian berupa pencegahan, pengobatan dan terapi yang efektif pasien Covid-19. Beberapa produk inovasi tersebut, pun diluncurkan pada hari ini.

Setidaknya, ada 55 produk inovasi dan teknologi yang diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini. Mulai dari alat rapid test, ventilator, hingga teknologi artificial intelligence untuk mendeteksi Covid-19.

[Gambas:Video CNBC]




(wed/wed) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular