Tito Karnavian: Jangan Mengeluh, Semua Terpukul!

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
20 May 2020 13:22
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di acara Perjanjian Kerja Sama Percepatan dan Perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETP). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan dalam perang melawan penyebaran Covid-19, semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat harus bersatu, saling mendukung dan jangan saling menyalahkan. Juga harus saling belajar dari pengalaman negara lain yang berhasil melawan pandemi virus ini.

Menurutnya, pandemi ini membuat perekonomian seluruh negara tertekan dan turun termasuk Indonesia. Oleh karena itu saling mendukung sangat penting saat ini, sebab semua sektor memang mengalami pukulan berat.

Hampir semua sektor perekonomian turun mulai dari industri manufaktur, pariwisata hingga transportasi dan juga sektor keuangan terpukul berat. Ini juga membuat keuangan negara tertekan karena penerimaan yang turun drastis.

"Ini semua jatuh, itu diperkirakan hampir Rp 400 triliun dari asumsi yang diharapkan awal tahun, dan ini berpengaruh. Semua kami dipotong, kami, Kemendagri dari Rp 3 triliun dipotong Rp 1 triliun, sudah. Tapi saya sampaikan kepada teman-teman jangan mengeluh. Ini semua keadaan baru, semua terpukul," ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (20/5/2020).

Ia juga menekankan, bahwa krisis kesehatan akibat Covid-19 ini bisa mengarah kepada krisis multidimensi. Dari krisis kesehatan bisa menjadi krisis kemanusiaan karena banyak yang meninggal dan tentunya bisa berdampak kepada krisis keuangan.

Namun, Ia menilai Indonesia termasuk masih dalam kondisi yang baik karena pada kuartal I-2020 perekonomian masih bisa tumbuh positif 2,7%. Meski jauh dibandingkan prediksi pemerintah, tapi lebih baik dari negara lain.

"Kita tahu karena pembatasan-pembatasan yang terjadi, hotel- hotel, pariwisata banyak yang. Pabrik-pabrik tutup. Semua kegiatan melamban. Ini memberikan pukulan semua negara. Pertumbuhan ekonomi semua jatuh. Bahkan sudah ada yang minus, kita masih 2 koma sekian (pertumbuhan ekonomi) per hari ini," jelasnya.

Lanjutnya, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang siap dalam mengahadapi pandemi Covid-19 tersebut. Oleh karenanya, semua negara yang terjangkit Covid-19, harus saling belajar.

Sebab, bahkan negara maju seperti AS dan Eropa pun ikut terpukul perekonomiannya. Tidak hanya itu, jumlah korban yang terjangkit Covid-19 atau yang meninggal di negara-negara tersebut jauh lebih banyak daripada Indonesia.

"Nah kita belajar dari semua negara, belajar satu sama lain dari keberhasilan dan juga dari kegagalan karena semua mencari format. Jadi saya pikir kita tidak perlu saling menyalahkan satu sama lain. Tapi kita belajar dari negara lain, kita belajar dari daerah lain, belajar dari keberhasilan mereka, dan belajar dari kekurang berhasilnya mereka, kok bisa naik terus? Ada apa? Kok yang itu bisa turun, kenapa? Kok Bali bisa turun," tutupnya.



(dru) Next Article Aduh Biyung, Banyak Kepala Daerah Suka Dibodohi Bawahan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular