Warga memadati kawasan pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta, Senin (18/5/2020). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Meski pertokoan di Pasar Tanah Abang tutup karena PSBB, menjelang hari lebaran kawasan tersebut dipadati pedagang kaki lima yang berada di gang-gang dekat pasar. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Para pedagang tersebut tidak menghiraukan larangan berjualan selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Seiring semakin dekatnya Lebaran, Pasar Tanah Abang kembali ramai dipadati masyarakat meskipun pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menutup pasar tersebut sejak 27 Maret karena diberlakukan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) untuk mengatasi penyebaran Covid-19. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Keramaian terlihat disejumlah titik seperti seberang Blok F dan depan stasiun Tanah Abang. Jalanan tersebut dipadati pedagang kaki lima dan warga tanpa mematuhi peraturan jaga jarak sesuai dengan himbauan pemerintah. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Para pedagang nekat turun ke pinggir jalan karena sejak kios mereka ditutup, para pedagang tidak mendapatkan penghasilan. Padahal biasanya menjelang Lebaran mereka bisa meraup untung besar. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Dilansir dari detikcom, Camat Tanah Abang, Yassin Passaribu menyebut, pedagang kaki lima (PKL), mulai berdagang sejak beberapa hari lalu. Pedagang mulai membuka lapak sekitar pukul 08.30 WIB sampai 13.30 WIB. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Menurut Yassin, Satpol PP sudah mulai menertibkan. Namun, terjadi aksi kucing-kucingan antara petugas dan pedagang. Pedagang akan kembali saat petugas sudah lengah atau tidak berjaga di lokasi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)