
RI Masih Seksi Meski Pandemi: AS, Jepang, UEA Lirik Investasi
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
16 May 2020 14:37

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa meski dunia sedang dilanda pandemi, beberapa negara maju masih melirik Indonesia sebagai sasaran baru investasi mereka.
Ini, kata Luhut, dibuktikan dari obrolan para pemimpin negara dengan Presiden Joko Widodo. Salah satunya adalah dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Pembicaraan ini bukan main-main, kemarin Luhut bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan untuk membahas tindak lanjut obrolan Trump yang berencana membangun kerja sama antara Uni Emirat Arab (Abu Dhabi) Amerika, dan Indonesia dalam bidang investasi.
Rencananya, ketiga negara tersebut bakal menggelar video conference pada tanggal 17 Mei ini .
"Jadi walau sedang covid-19 begini, tetap Indonesia itu seksi buat orang lain," ujar Luhut, Jumat (15/5/2020).
Realisasinya pun sudah ada,dua hari lalu baru saja ditandatangani US$ 2,5 miliar kerjasama pengembangan metanol antara Bakrie dengan Air Product dari Amerika. "Itu nilai proyeknya kira-kira akan meningkat sampai US$ 7 miliar dalam dua tahun ke depan," lanjut Luhut.
Calon Investasi di Brebes
Sepekan kemarin ramai pemberitaan seputar rencana relokasi pabrik AS ke Brebes. Ini disampaikan langsung oleh Donald Trump ke Jokowi.
Luhut menyebut saat ini pemerintah tengah siapkan lahan seluas 4000 hektare untuk tempat relokasi tersebut.
Namun, hingga kini nama-nama perusahaan yang akan mencantol ke Indonesia belum terang benderang. Pihak Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi pun belum mau berbicara banyak perihal calon perusahaan AS yang akan relokasi. Namun, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan disebut-sebut sedang menjalankan lobi terhadap anak buah Donald Trump.
"Kita belum bisa disclose. Sekarang pembicaraan masih G to G antara Pak Menko (Luhut) dengan CEO US IDFC (United States International Development Finance Corporation), Adam Boehler," kata Juru Bicara Kemenko Marves Jodi Mahardi kepada CNBC Indonesia, Rabu (13/5).
PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) sebagai pengembang Kawasan Industri Brebes (KIB) di Jawa Tengah menyatakan siap dalam menyambut sejumlah pabrik AS yang berencana merelokasi pabrik ke Brebes.
Selaku pengelola kawasan industri Brebes menyebut saat ini sedang menyusun master plan terkait pengembangan Kawasan Industri Brebes (KIB), terutama demi menyambut relokasi pabrik Amerika Serikat dari China.
"Dalam situasi kondisi ini PT KIW justru mengalokasikan program dan anggaran lebih besar ke KIB Brebes, sebagai bukti KIW dan penjelasan. Program KIW lain sejauh ini ditangguhkan (Sementara)," kata Rachmadi kepada CNBC Indonesia melalui zoom meeting dengan Direksi PT. KIW, Selasa (12/5).
Kini, ada lagi negara maju yang diam-diam melirik RI buat relokasi pabrik.
Negara tersebut adalah Jepang, yang disebut-sebut tengah siapkan dana senilai 23,5 miliar Yen untuk merelokasi pabrik-pabrik mereka ke Asia Tenggara.
Ini diungkapkan oleh oleh Deputy Chief of Mission Embassy of Republic of Indonesia in Tokyo, Tri Purnajaya. Pabrik yang akan direlokasi di antaranya bergerak di sektor otomotif dan manufaktur.
Relokasi ini juga dipicu masalah pasokan komponen yang biasanya dari China, belakangan tertanggu akibat wabah corona.
"Inisiatif ini dalam rangka membantu menghidupkan kembali pelaku industri otomotif yang terdampak pandemi Covid-19," Katanya, melalui virtual meeting MarkPlus Industry Roundtable Automotive industry Perspective, Jumat (15/5)
" Saya berharap agar sebagian perusahaan yang realokasi, jatuh ke indonesia, karena saingan kita adalah Vietnam dan Thailand," Tambahnya
Selain itu, Jepang juga telah mengalokasikan US$ 2 miliar dari paket stimulus ekonomi untuk membantu perusahaan yang mengalihkan produksinya dari China untuk kembali ke Jepang.
" Jika kita bisa mengatasi tantangan pandemi ini dan bisa memenuhi kriteria yang diharapkan Jepang, why not kita tarik lebih banyak. Jepang ini investasinya besar sekali dan Indonesia potensinya sangat besar dibanding Vietnam dan Thailand," paparnya.
(gus/gus) Next Article Bukan Cuma AS, Jepang Juga Lirik RI Buat Relokasi Pabrik
Ini, kata Luhut, dibuktikan dari obrolan para pemimpin negara dengan Presiden Joko Widodo. Salah satunya adalah dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Pembicaraan ini bukan main-main, kemarin Luhut bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan untuk membahas tindak lanjut obrolan Trump yang berencana membangun kerja sama antara Uni Emirat Arab (Abu Dhabi) Amerika, dan Indonesia dalam bidang investasi.
"Jadi walau sedang covid-19 begini, tetap Indonesia itu seksi buat orang lain," ujar Luhut, Jumat (15/5/2020).
Realisasinya pun sudah ada,dua hari lalu baru saja ditandatangani US$ 2,5 miliar kerjasama pengembangan metanol antara Bakrie dengan Air Product dari Amerika. "Itu nilai proyeknya kira-kira akan meningkat sampai US$ 7 miliar dalam dua tahun ke depan," lanjut Luhut.
Calon Investasi di Brebes
Sepekan kemarin ramai pemberitaan seputar rencana relokasi pabrik AS ke Brebes. Ini disampaikan langsung oleh Donald Trump ke Jokowi.
Luhut menyebut saat ini pemerintah tengah siapkan lahan seluas 4000 hektare untuk tempat relokasi tersebut.
Namun, hingga kini nama-nama perusahaan yang akan mencantol ke Indonesia belum terang benderang. Pihak Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi pun belum mau berbicara banyak perihal calon perusahaan AS yang akan relokasi. Namun, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan disebut-sebut sedang menjalankan lobi terhadap anak buah Donald Trump.
"Kita belum bisa disclose. Sekarang pembicaraan masih G to G antara Pak Menko (Luhut) dengan CEO US IDFC (United States International Development Finance Corporation), Adam Boehler," kata Juru Bicara Kemenko Marves Jodi Mahardi kepada CNBC Indonesia, Rabu (13/5).
PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) sebagai pengembang Kawasan Industri Brebes (KIB) di Jawa Tengah menyatakan siap dalam menyambut sejumlah pabrik AS yang berencana merelokasi pabrik ke Brebes.
Selaku pengelola kawasan industri Brebes menyebut saat ini sedang menyusun master plan terkait pengembangan Kawasan Industri Brebes (KIB), terutama demi menyambut relokasi pabrik Amerika Serikat dari China.
"Dalam situasi kondisi ini PT KIW justru mengalokasikan program dan anggaran lebih besar ke KIB Brebes, sebagai bukti KIW dan penjelasan. Program KIW lain sejauh ini ditangguhkan (Sementara)," kata Rachmadi kepada CNBC Indonesia melalui zoom meeting dengan Direksi PT. KIW, Selasa (12/5).
Kini, ada lagi negara maju yang diam-diam melirik RI buat relokasi pabrik.
Negara tersebut adalah Jepang, yang disebut-sebut tengah siapkan dana senilai 23,5 miliar Yen untuk merelokasi pabrik-pabrik mereka ke Asia Tenggara.
Ini diungkapkan oleh oleh Deputy Chief of Mission Embassy of Republic of Indonesia in Tokyo, Tri Purnajaya. Pabrik yang akan direlokasi di antaranya bergerak di sektor otomotif dan manufaktur.
Relokasi ini juga dipicu masalah pasokan komponen yang biasanya dari China, belakangan tertanggu akibat wabah corona.
"Inisiatif ini dalam rangka membantu menghidupkan kembali pelaku industri otomotif yang terdampak pandemi Covid-19," Katanya, melalui virtual meeting MarkPlus Industry Roundtable Automotive industry Perspective, Jumat (15/5)
" Saya berharap agar sebagian perusahaan yang realokasi, jatuh ke indonesia, karena saingan kita adalah Vietnam dan Thailand," Tambahnya
Selain itu, Jepang juga telah mengalokasikan US$ 2 miliar dari paket stimulus ekonomi untuk membantu perusahaan yang mengalihkan produksinya dari China untuk kembali ke Jepang.
" Jika kita bisa mengatasi tantangan pandemi ini dan bisa memenuhi kriteria yang diharapkan Jepang, why not kita tarik lebih banyak. Jepang ini investasinya besar sekali dan Indonesia potensinya sangat besar dibanding Vietnam dan Thailand," paparnya.
(gus/gus) Next Article Bukan Cuma AS, Jepang Juga Lirik RI Buat Relokasi Pabrik
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular