Catat Nih! Jokowi Tegaskan Belum Mau Longgarkan PSBB

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
15 May 2020 20:26
Jokowi
Foto: BPMI Setpres
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan belum akan melonggarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlaku di sejumlah daerah di Tanah Air.

Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (15/5/2020). Jokowi menegaskan akan terus memantau perkembangan terkini.

"Kita harus sangat hati-hati. Jangan sampai kita keliru memutuskan. Tapi kita juga harus melihat kondisi masyarakat sekarang ini. Kondisi yang terkena PHK dan kondisi masyarakat yang menjadi tidak berpenghasilan lagi. Ini harus dilihat," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, masyarakat harus menyesuaikan dan hidup berdampingan dengan Covid-19, sejalan dengan pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan bahwa virus tersebut tidak bisa dihilangkan.

"Informasi terakhir dari WHO yang saya terima bahwa meskipun kurvanya sudah agak melandai atau nanti menjadi kurang, tapi virus ini tidak akan hilang. Artinya kita harus berdampingan hidup dengan Covid," katanya.

"Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, berdamai dengan Covid. Sekali lagi, yang penting masyarakat produktif, aman, dan nyaman," tegasnya.

Kepala Negara menegaskan, hidup berdampingan dengan Covid-19 bukan berarti menyerah dan menjadi pesimis. Justru dari situlah menjadi titik tolak menuju tatanan kehidupan baru masyarakat untuk dapat beraktivitas kembali.

"Berdampingan itu justru kita tidak menyerah, tapi menyesuaikan diri. Kita lawan keberadaan virus Covid tersebut dengan mengedepankan dan mewajibkan protokol kesehatan yang ketat yang harus kita laksanakan," katanya.



"Pemerintah akan mengatur agar kehidupan kita berangsur-angsur dapat kembali berjalan normal sambil melihat dan memperhatikan fakta-fakta yang terjadi di lapangan," jelasnya.

"Keselamatan masyarakat tetap harus menjadi prioritas. Kebutuhan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itu keniscayaan, itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru," ungkapnya.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu meyakini apabila masyarakat patuh terhadap imbauan pemerintah dan menerapkan protokol kesehatan maka bisa mencegah diri dari wabah virus tersebut.

"Ini penyakit berbahaya, tapi kita bisa mencegah dan menghindarinya asal jaga jarak yang aman, cuci tangan setelah beraktivitas, pakai masker. Ini penting. Jadi dalam tatanan kehidupan baru nanti memang itu yang harus kita pegang," tuturnya.

"Iya tentu saja nanti kalau sudah diputuskan, sektor-sektor usaha yang tutup dapat berangsur-angsur dibuka kembali. Tentu dengan cara-cara yang aman dari Covid agar tidak menimbulkan resiko meledaknya wabah. Saya ambil contoh misalnya rumah makan isinya hanya 50 persen, jarak antar kursi dan meja diperlonggar," ucap Presiden.

[Gambas:Video CNBC]




(miq/miq) Next Article Simak! Pernyataan Jokowi Soal PSBB Ketat di Pulau Jawa-Bali

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular