Pengrajin Kayu Curhat ke Jokowi: Omzet Anjlok Gegara Covid-19

Ratu Rina Windarty, CNBC Indonesia
14 May 2020 14:18
Presiden Jokowi Ratas Antisipasi Kebutuhan Bahan Pokok, Istana Merdeka, 21 April 2020 (BPMI)
Foto: Presiden Joko Widodo (BPMI Setpres)
Jakarta, CNBC Indonesia - PandemiĀ Covid-19 telah memukul seluruh lapisan dunia usaha termasuk UMKM di Indonesia. PresidenĀ Joko Widodo (Jokowi) mendapat keluhan langsung dari para pelaku UMKM. Dia berbincang dengan pengrajin kayu asal Bali, I Ketut Gede Arthawa melalui video conference dalam acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Kamis (14/05/2020).

"Pak Ketut dengan adanya pandemi Covid-19 bagaimana kondisinya?," tanya Jokowi.

Ketut, yang tampil bersama ibundanya, Mary, langsung menjawab bahwa omzet usahanya turun hingga 50% di tengah pandemi Covid-19.

Namun, Ketut optimis bahwa kondisi ini akan cepat berlalu dan berharap bisnisnya bisa kembali pulih.

"Ya kita berdoa agar ini semua segera berlalu. Sudah dicoba beralih ke platform online?," balas Jokowi.

Ketut menjawab bahwa dirinya belum pernah mencoba untuk berjualan secara online. Dia mengaku baru ingin belajar bagaimana cara menjual produknya secara online.

Mendengar hal tersebut, Jokowi menyarankan Ketut untuk pindah platform digital sehingga bisa berjualan secara online maupun offline. Hal ini diharapkan dapat membantu meningkatkan omzet usahanya.

Berbeda dengan Ketut, Pendiri Batik Kultur Semarang, Dea Valencia mengaku sudah menjual batiknya melalui platform digital. Namun, pandemi Covid-19 ini membuat permintaan produknya sangat berkurang. Bahkan dia mengaku sempat kebingungan menyelamatkan 100 orang karyawannya.

"Jujur pak masa pandemi covid ini merupakan tantangan terbesar yang saya hadapi, awalnya sempat bingung mengingat di batik kultur ada lebih dari 100 orang karyawan, di mana 50% dari mereka adalah warga disabilitas," jawab Dea saat ditanya Jokowi bagaimana dampak Covid-19 ke usahanya.
Lebih lanjut, Dea Menjelaskan, hal tersebut membuat usahanya bergeser untuk memproduksi masker kain. Mengingat, sempat terjadinya kelangkaan masker kesehatan beberapa waktu lalu.

"Awal Maret mendengar tentang kelangkaan masker medis, kita mulai produksi masker kain juga, sampai saat ini 100 ribu masker kain telah kami produksi dan dijual melalui situs e-commerce dan juga disalurkan secara gratis kepada pekerja harian yang membutuhkan. Baru minggu lalu kami luncurkan seri baru, stok kami terjual dalam waktu kurang dari 24 jam melalui situs e-commerce," ungkapnya.

"Dari sini saya mempelajari bahwa sebetulnya daya beli customer masih ada, tapi kebutuhan dan cara beli yang berubah. Maka, menurut saya kita sebagai pengusaha harus dapat beradaptasi, berinovasi dan berkenalan dengan dunia digital dan bisa bersahabat dengan new normal ini," tambahnya.

Jokowi pun menunjukkan masker kain yang ia beli dari usaha milik Dea. Sambil berterimakasih, Dea mengatakan akan mengirimkan masker kain merah putih dalam rangka menyambut hari kemerdekaan nanti.

"Ini mbak Dea bisa ditiru oleh yang lain bagaimana menggunakan platform digital untuk menjual produknya, dan menggeser produksi ke masker yang saya kira permintaanya meningkat secara tajam," tutup Jokowi.

[Gambas:Video CNBC]




(miq/miq) Next Article Top Pak Jokowi! UMKM Bakal Dikasih Uang Rp 2,4 Juta Nih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular