Mudik Lokal Marak, 150.000 Kendaraan Cabut dari Surabaya!

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
14 May 2020 05:30
Satlantas Jakpus memberikan himbauan terhadap pengendara  kendaraan motor dan mobil terkait pemberlakuan PSBB di Cek Point Pos PSBB Tugu Tani Jakpus. (Twitter TMC Polda)
Foto: Suasana di Check Point PSBB Tugu Tani, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu (Twitter TMC Polda)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah berulang kali melarang masyarakat untuk melakukan mudik pada Lebaran 2020. Kendati demikian, ada fenomena mudik lokal yang diyakini akan terjadi.

Di Surabaya, Jawa Timur, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memperkirakan ada fenomena mudik lokal dari Surabaya menuju kota/kabupaten di sekitarnya. Sekitar 150.000 kendaraan diprediksi bakal mudik meninggalkan Kota Surabaya selama H-7 Lebaran hingga H+1 Lebaran. Tepatnya, diperkirakan 149.462 kendaraan bakal meninggalkan Kota Surabaya melalui tol.

"Berdasarkan analisa yang kami buat, pergerakan lalu lintas kendaraan mudik dan balik wilayah timur punya karakteristik sendiri. Jadi pergerakannya didominasi pergerakan mudik lokal," kata GM Representative Office 3 Jasamarga Transjawa Tollroad, Hendri Taufik, dalam konferensi pers, Selasa (12/5/20).

Para pemudik lokal ini disebut bakal melintasi sejumlah Gerbang Tol (GT) seperti GT Gempol, atau GT Kejapanan Utama. Adapun arus balik dari hari H Lebaran hingga H+7 yang menuju Surabaya, diprediksi mencapai 161.015 kendaraan.

"Kami prediksi Lebaran 2020 ada sekitar 149 ribu kendaraan mudik lokal dari Surabaya ke selatan dan timur. 58% ke arah Malang," ujarnya.

Sementara itu, secara keseluruhan, Jasa Marga memprediksi adanya penurunan arus lalu lintas selama Lebaran. Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga Fitri Wiyanti memaparkan volume lalu lintas saat Lebaran turun 62,5%. Penurunan ini dihitung berdasarkan volume lalu lintas pada saat wabah Covid-19 dan penerapan PSBB DKI Jakarta pada 13 April.

"Penurunan volume lalu lintas arus lalu lintas lebaran sebesar 62,5% untuk arus mudik atau keluar Jakarta dan arus baliknya turun 58,7%. Perhitungannya, terhadap kondisi volume lalu lintas COVID-19, dan penerapan PSBB DKI Jakarta," kata Fitri dalam kesempatan yang sama.

"Penurunan volume lalu lintas tersebut terjadi karena asumsi tidak ada yang melakukan mudik atau balik," lanjutnya.

Fitri mengatakan puncak arus mudik akan terjadi H-3 Lebaran atau 21 Mei 2020. Adapun puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada 25 Mei 2020 atau H+2 Lebaran.



Untuk Jabodetabek, Korlantas Polri tidak melarang jika hendak melakukan perjalanan mudik lokal atau silaturahmi keluarga. Kabagops Korlantas Polri Kombes Benyamin saat dihubungi, Rabu (13/5/2020), mengatakan tidak ada larangan bagi masyarakat yang hendak mengunjungi keluarga di sekitar Jabodetabek. Meski demikian, dia menegaskan masyarakat harus tetap memperhatikan peraturan PSBB selama di perjalanan.

"Kalo nggak salah, mudik di lingkungan PSBB, misalnya Jabodetabek, berarti ikut aturan PSBB," ujar Benyamin seperti dilansir detik.com.

Peraturan yang dimaksud ialah berkendara dengan kapasitas penumpang 50 persen. Selain itu, pengendara dan penumpang diharuskan selalu mengenakan masker selama melakukan perjalanan.

"Ya kalau dalam lingkungan PSBB seperti itu, masalah sanksi serahkan kepada masing-masing pemerintah daerah," kata Benyamin.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo memastikan sejauh ini tidak ada batasan bagi masyarakat yang hendak melakukan silaturahmi kepada keluarga yang ada di wilayah Jabodetabek. Meski demikian, dia tetap mengimbau masyarakat agar sebisa mungkin tidak berkumpul dengan keluarga dalam jumlah besar.

[Gambas:Video CNBC]




(miq/dru) Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular