
Warga 45 Tahun ke Bawah Bisa Bekerja Lagi, Ini Lho Maksudnya
Ratu Rina Windarty, CNBC Indonesia
12 May 2020 15:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, buka-bukaan perihal skenario pemerintah yang hendak memperbolehkan masyarakat yang berusia di bawah 45 tahun untuk kembali beraktivitas di tengah wabah Covid-19.
"Nah dengan data ini kita semua harus mengingatkan kepada semua masyarakat Indonesia mereka yang punya penyakit ginjal, jantung, untuk betul-betul melakukan isolasi mandiri secara serius. Tidak boleh melakukan kegiatan dengan siapapun juga apalagi dengan yang tidak dikenal," kata Doni.Lebih lanjut, Doni tak menampik jika mereka yang berusia di bawah 45 tahun beraktivitas, dapat menjadi carrier virus. Oleh karena itu, mereka harus bisa menjaga diri untuk tidak mendekatkan diri dengan keluarga di rumah.
"Nah ini harus kita ingatkan. Kelompok pekerja bukan saja 45 tahun ke bawah harus memperhitungkan untuk mampu melindungi. Selama kelompok-kelompok itu apakah di atas 45 tahun maupun di bawah 45 tahun harus betul-betul memahami mereka berisiko menulari kepada keluarga yang lain," ujar Doni.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Dalam keterangan pers selepas memimpin rapat terbatas dengan topik evaluasi pelaksanaan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) via konferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (12/5/2020),
"Ini harus dilihat konteksnya pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 pada pasal 13. Ada 11 bidang kegiatan yang bisa diizinkan. Nah kenapa kita menganjurkan para pimpinan di perusahaan di kantor memberikan prioritas kepada kelompok usia tersebut," ujar Doni.
Berdasarkan penjelasan dalam beleid itu, 11 sektor yang dimaksudĀ adalah kesehatan, bahan pangan atau makanan/minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, logistik, perhotelan, konstruksi, industri, pelayanan dasar pada obyek vital, serta kebutuhan sehari-hari.
Sebab, menurut Doni, berdasarkan data yang dikumpulkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kelompok usia 60 tahun ke atas memiliki tingkat kematian tertinggi dibandingkan kelompok usia 45 tahun ke bawah.
"Maka tentu seluruh pimpinan perusahaan, para manajer, kepala di tiap-tiap bagian, haruslah memperhitungkan faktor data yang berhasil dikumpulkan Gugus Tugas, gabungan dari ahli epidemiologi termasuk tim dari Kementerian Kesehatan," kata Doni.
Ia pun mengungkapkan kasus kematian tertinggi pasien positif Covid-19 juga tidak lepas dari penyakit bawaan. Ginjal memiliki tingkat kematian 6,8 dari 10. Sedangkan jantung, yaitu 5 dari 10.
"Ini harus dilihat konteksnya pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 pada pasal 13. Ada 11 bidang kegiatan yang bisa diizinkan. Nah kenapa kita menganjurkan para pimpinan di perusahaan di kantor memberikan prioritas kepada kelompok usia tersebut," ujar Doni.
Sebab, menurut Doni, berdasarkan data yang dikumpulkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kelompok usia 60 tahun ke atas memiliki tingkat kematian tertinggi dibandingkan kelompok usia 45 tahun ke bawah.
"Maka tentu seluruh pimpinan perusahaan, para manajer, kepala di tiap-tiap bagian, haruslah memperhitungkan faktor data yang berhasil dikumpulkan Gugus Tugas, gabungan dari ahli epidemiologi termasuk tim dari Kementerian Kesehatan," kata Doni.
Ia pun mengungkapkan kasus kematian tertinggi pasien positif Covid-19 juga tidak lepas dari penyakit bawaan. Ginjal memiliki tingkat kematian 6,8 dari 10. Sedangkan jantung, yaitu 5 dari 10.
"Nah dengan data ini kita semua harus mengingatkan kepada semua masyarakat Indonesia mereka yang punya penyakit ginjal, jantung, untuk betul-betul melakukan isolasi mandiri secara serius. Tidak boleh melakukan kegiatan dengan siapapun juga apalagi dengan yang tidak dikenal," kata Doni.
"Nah ini harus kita ingatkan. Kelompok pekerja bukan saja 45 tahun ke bawah harus memperhitungkan untuk mampu melindungi. Selama kelompok-kelompok itu apakah di atas 45 tahun maupun di bawah 45 tahun harus betul-betul memahami mereka berisiko menulari kepada keluarga yang lain," ujar Doni.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Most Popular