
Jokowi: Pusat Covid-19 di Jawa, dengan Kematian Terbanyak
Ratu Rina, CNBC Indonesia
12 May 2020 11:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan 70% kasus positif Covid-19 terbanyak berada di Pulau Jawa. Begitu juga dengan angka kematian akibat Covid-19 yang tertinggi, yaitu sebesar 82% berada di Pulau Jawa.
"Berdasarkan data Gugus Tugas, 70% kasus positif ada di pulau jawa, kemudian juga angka tertinggi kematian juga 82% ada di pulau jawa," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas Evaluasi Pelaksanaan Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar, Selasa (12/5/2020).
Oleh karena itu, Jokowi meminta Gugus Tugas untuk fokus menekan penyebaran kasus Covid-19 di 5 Provinsi yang ada di Pulau Jawa. Menurutnya, hal ini dapat dilakukan dalam dua pekan ke depan menjelang Lebaran.
"Untuk itu saya minta gugus tugas untuk memastikan pengendalian Covid di 5 provinsi pulau jawa betul-betul dilakukan secara efektif terutama dalam waktu 2 minggu ke depan," ujar Jokowi.
"Ini kesempatan kita mungkin sampai lebaran itu harus betul-betul kita gunakan," tambahnya.
Selain itu, Jokowi juga menegaskan rencana pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) harus dilakukan hati-hati agar tidak menyebabkan kasus penyebaran Covid-19 menjadi semakin meluas.
"Semuanya dilakukan berdasarkan data-data di lapangan, pelaksanaan lapangan sehingga keputusan itu betul-betul sebuah keputusan yang benar. Hati-hati mengenai pelonggaran PSBB," ungkap Jokowi.
(dru) Next Article Simak! Pernyataan Jokowi Soal PSBB Ketat di Pulau Jawa-Bali
"Berdasarkan data Gugus Tugas, 70% kasus positif ada di pulau jawa, kemudian juga angka tertinggi kematian juga 82% ada di pulau jawa," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas Evaluasi Pelaksanaan Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar, Selasa (12/5/2020).
Oleh karena itu, Jokowi meminta Gugus Tugas untuk fokus menekan penyebaran kasus Covid-19 di 5 Provinsi yang ada di Pulau Jawa. Menurutnya, hal ini dapat dilakukan dalam dua pekan ke depan menjelang Lebaran.
"Ini kesempatan kita mungkin sampai lebaran itu harus betul-betul kita gunakan," tambahnya.
Selain itu, Jokowi juga menegaskan rencana pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) harus dilakukan hati-hati agar tidak menyebabkan kasus penyebaran Covid-19 menjadi semakin meluas.
"Semuanya dilakukan berdasarkan data-data di lapangan, pelaksanaan lapangan sehingga keputusan itu betul-betul sebuah keputusan yang benar. Hati-hati mengenai pelonggaran PSBB," ungkap Jokowi.
(dru) Next Article Simak! Pernyataan Jokowi Soal PSBB Ketat di Pulau Jawa-Bali
Most Popular