Internasional

Kala Mahathir Muncul dan Ungkap Alasan Keluar dari Partai

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
11 May 2020 16:58
Malaysia's interim leader Mahathir Mohamad adjusts his headphone as he attends the committee on the exercise of the inalienable rights of the Palestinian people, in Kuala Lumpur, Malaysia, Friday, Feb. 28, 2020. The speaker of Malaysia's House rejected Mahathir Mohamad's call for a vote next week to chose a new premier, deepening the country's political turmoil after the ruling alliance collapsed this week. (AP Photo/Vincent Thian)
Foto: Mahathir Mohamad (AP Photo/Vincent Thian)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Perdana MenteriĀ Mahathir Mohamad muncul. Dalam sebuah video, ia mengungkap alasan di balik kepergiannya dari Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu).

Dalam sebuah video baru yang diunggah ke Facebook, pria berusia 94 tahun itu mengatakan bahwa ia mundur sebagai ketua karena anggota partai berselisih dengannya mengenai keputusan untuk meninggalkan koalisi Pakatan Harapan (PH) dan bekerja dengan Barisan Nasional (BN).



"Banyak orang tidak mengerti mengapa saya berhenti. Saya berhenti karena pihak saya sendiri telah menolak saya," kata Mahathir, dikutip dari Business Insider Singapore, Senin (11/5/2020).

"Mereka membuat keputusan yang bertentangan dengan saran saya. Itu berarti bahwa pesta itu kehilangan kepercayaan pada saya. Dalam situasi itu, saya tidak bisa tetap sebagai ketua Bersatu."

Koalisi PH telah mengalahkan BN dalam Pemilihan Umum 2018, melihat Mahathir terpilih sebagai perdana menteri untuk kedua kalinya.

Menurut terjemahan oleh New Straits Times, Mahathir mengatakan dalam bahasa Melayu bahwa ide untuk meninggalkan PH "tidak memiliki dasar yang baik".

"PH adalah pihak yang memenangkan GE14. Mengapa kita tiba-tiba harus menolak dan bekerja sama dengan pihak yang kalah? Partai yang terlibat korupsi, pencurian uang dan lainnya," papar Mahathir, sebagaimana dikutip oleh NST.

Mengatakan bahwa partai "tidak peduli dengan pendapat saya dan meninggalkan PH", Mahathir menambahkan bahwa dia memutuskan untuk berhenti setelah mempertimbangkan apa yang terjadi.

Media Star juga mengutip Mahathir yang mengatakan bahwa dia telah berhenti sebagai Ketua Bersatu dan Pakatan, tetapi kemudian kembali ke Bersatu setelah dia diminta untuk mempertimbangkan kembali.

"Saya kembali sebagai ketua Bersatu, tetapi bukan sebagai ketua Pakatan Harapan karena kami telah meninggalkan koalisi dan mereka jatuh karena keputusan kami," katanya.

Politik Malaysia sempat memanas tatkala Mahathir mengundurkan diri sebagai PM pada 24 Februari lalu. Ia mundur persis setelah Anwar Ibrahim mengatakan ada pengkhiatan dalam tubuh koalisinya dengan Mahathir, yakni Pakatan Harapan.

Koalisi ini merupakan gabungan partai pendukung Mahathir dan Anwar yang terdiri dari Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Parti Islam Se-Malaysia (PAS), Gabungan Parti Sarawak (GPS), serta Parti Warisan Sabah (Warisan).



Sebelumnya mereka berkongsi untuk mengalahkan Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) pimpinan Najib Razak, Mei 2018 lalu. Saat itu keduanya membuat perjanjian bahwa setelah 2,5 tahun, posisi PM akan diserahkan Mahathir kepada Anwar.

Sebagaimana diketahui, Mahathir yang dilantik menjadi PM pada 2018 lalu mengatakan hanya akan menjabat selama dua tahun. Setelah itu, dia akan menyerahkan jabatan kepada Anwar, sosok yang turut serta membantu menggulingkan Najib Razak.

Setelah pengunduran diri tersebut, tak lama setelahnya, Raja menunjuk Mahathir untuk menjabat sebagai Perdana Menteri sementara.

Namun, alih-alih memilih Mahathir kembali, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Musatafa Billah Shah malah menunjuk Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin untuk menjabat sebagai perdana menteri baru.


[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Waduh, Mahathir Mohamad Masuk Daftar Ektremis Berbahaya Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular