
Waspada! Jokowi: 34 Ribu TKI akan Masuk RI pada Mei-Juni
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
11 May 2020 10:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas terkait penanganan COVID-19 di tanah air. Salah satu sorotan Jokowi berkaitan dengan kepulangan pekerja migran Indonesia atau tenaga kerja Indonesia (TKI).
"Agar betul-betul berjalan baik di lapangan," ujar Kepala Negara, Senin (11/5/2020).
Jokowi bilang, telah menerima laporan pada Mei-Juni ada lebih dari 34 ribu TKI yang kontraknya akan berakhir. Perinciannya TKI asal Jatim 8.900 orang, Jawa Tengah 7.400 orang, Jawa Barat 5.800 orang, Nusa Tenggara Barat 4.200 orang, Sumatra Utara 2.800 orang, Lampung 1.800 orang, dan Bali 500 orang.
"Ini agar betul-betul diantisipasi, disiapkan, ditangani proses kedatangan mereka di pintu-pintu masuk yang telah kita ditetapkan dan diikuti pergerakan sampai ke daerah," kata Jokowi.
Eks Wali Kota Solo itu lantas memaparkan pintu masuk kedatangan TKI-TKI itu antara lain Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, untuk ABK kapal pesiar di Benoa, Bali dan Tanjung Priok dan pekerja migran Malaysia lewat Batam dan Tanjung Balai.
"Sekali lagi ingin saya tegaskan agar diberlakukan protokol kesehatan yang ketat dengan memobilisasi sumber daya yang kita mliki dan dipastikan kepastikan tempat karantina, rumah sakit rujukan bagi para pekerja migran kita tersebut," ujar Jokowi.
(miq/miq) Next Article Jokowi Soal Covid-19 di 2020: WHO Bingung, Kita Juga Bingung!
"Agar betul-betul berjalan baik di lapangan," ujar Kepala Negara, Senin (11/5/2020).
Jokowi bilang, telah menerima laporan pada Mei-Juni ada lebih dari 34 ribu TKI yang kontraknya akan berakhir. Perinciannya TKI asal Jatim 8.900 orang, Jawa Tengah 7.400 orang, Jawa Barat 5.800 orang, Nusa Tenggara Barat 4.200 orang, Sumatra Utara 2.800 orang, Lampung 1.800 orang, dan Bali 500 orang.
Eks Wali Kota Solo itu lantas memaparkan pintu masuk kedatangan TKI-TKI itu antara lain Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, untuk ABK kapal pesiar di Benoa, Bali dan Tanjung Priok dan pekerja migran Malaysia lewat Batam dan Tanjung Balai.
"Sekali lagi ingin saya tegaskan agar diberlakukan protokol kesehatan yang ketat dengan memobilisasi sumber daya yang kita mliki dan dipastikan kepastikan tempat karantina, rumah sakit rujukan bagi para pekerja migran kita tersebut," ujar Jokowi.
(miq/miq) Next Article Jokowi Soal Covid-19 di 2020: WHO Bingung, Kita Juga Bingung!
Most Popular