
Curhat Gubernur Babel: Setelah Agustus Kita Gak Ada Uang Lagi
Exist in Exist, CNBC Indonesia
08 May 2020 16:08

Jakarta , CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengakui alokasi dana untuk bantuan sosial selama pandemiĀ Covid-19 di wilayah tersebut hanya bisa digunakan maksimal sampai Agustus 2020. Pengakuan itu disampaikan Gubernur Babel Erzaldi Rosman dalam acara MarkPlus Industry Roundtable, Jumat (8/5/2020).
"Maksimal [Agustus]. Setelah itu kita gak ada uang lagi. Bisa kalau misalnya terjadi perpanjangan, otomatis semua kita utangkan, baru kita bayar tahun depan. Nah ini perlu kebijakan dari pemerintah pusat," katanya.
Untuk itu, Erzaldi memberi masukan kepada pemerintah pusat agar dapt melakukan kebijakan yang tepat sasaran dalam menangani pandemi ini, termasuk kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"PSBB kalau hanya sekadar dilakukan tanpa di-guidance oleh aturan yang ketat, ini pemborosan sekali. Maka saya gak mau ketika bertambah kasus positif, masyarakat mendorong untuk PSBB, dia gak ngerti PSBB mau ngapain. Sedangkan dana kita ini terbatas," paparnya.
Selain itu, Pemprov Babel juga melakukan berbagai upaya untuk memutus rantai persebaran virus di Babel, agar aktivitas ekonomi dapat kembali dijalankan secara bertahap. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah mengadakan rapid test secara acak.
"Ketika masyarakat misalnya kita ambil satu desa misalnya 100 orang, ketika rapid testnya hanya yang reaktif misalnya hanya di bawah 5%, nah ini kita anggap untuk bisa kita follow up untuk menjadi daerah hijau. Selanjutnya mereka akan kita ambil kebijakan dapat melakukan kehidupan-kehidupan yang new normal tadi," jelasnya.
Pasalnya, lanjut Erzaldi, jika semakin lama aktivitas masyarakat terlalu lama dibatasi maka bisa jadi pertumbuhan ekonomi di Babel akan negatif.
Ia juga mengungkapkan pihaknya akan meningkatkan ekspor beberapa komoditas selama pandemi ini berlangsung, seperti ekspor Udang Vaname. Menurutnya, Udang Vaname ini adalah salah satu komoditas ekspor yang permintaan dan harganya naik selama pandemi.
"Udang Vaname ini sekarang sejak sejak dua tahun ini berkembang terus di Provinsi Bangka Belitung. Sekarang pun kegiatannya masih bisa dilakukan, dan memang tidak perlu physical distancing untuk melakukan ini," tuturnya.
"Dan Udang Vaname ini permintaannya sangat sangat banyak. Dan garis pantai yang sangat luas di Bangka Belitung ini kami jadikan suatu keunggulan. Jadi opportunity ini sedang kita push untuk kita dapatkan," pungkasnya.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
"Maksimal [Agustus]. Setelah itu kita gak ada uang lagi. Bisa kalau misalnya terjadi perpanjangan, otomatis semua kita utangkan, baru kita bayar tahun depan. Nah ini perlu kebijakan dari pemerintah pusat," katanya.
Untuk itu, Erzaldi memberi masukan kepada pemerintah pusat agar dapt melakukan kebijakan yang tepat sasaran dalam menangani pandemi ini, termasuk kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Selain itu, Pemprov Babel juga melakukan berbagai upaya untuk memutus rantai persebaran virus di Babel, agar aktivitas ekonomi dapat kembali dijalankan secara bertahap. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah mengadakan rapid test secara acak.
"Ketika masyarakat misalnya kita ambil satu desa misalnya 100 orang, ketika rapid testnya hanya yang reaktif misalnya hanya di bawah 5%, nah ini kita anggap untuk bisa kita follow up untuk menjadi daerah hijau. Selanjutnya mereka akan kita ambil kebijakan dapat melakukan kehidupan-kehidupan yang new normal tadi," jelasnya.
Pasalnya, lanjut Erzaldi, jika semakin lama aktivitas masyarakat terlalu lama dibatasi maka bisa jadi pertumbuhan ekonomi di Babel akan negatif.
Ia juga mengungkapkan pihaknya akan meningkatkan ekspor beberapa komoditas selama pandemi ini berlangsung, seperti ekspor Udang Vaname. Menurutnya, Udang Vaname ini adalah salah satu komoditas ekspor yang permintaan dan harganya naik selama pandemi.
"Udang Vaname ini sekarang sejak sejak dua tahun ini berkembang terus di Provinsi Bangka Belitung. Sekarang pun kegiatannya masih bisa dilakukan, dan memang tidak perlu physical distancing untuk melakukan ini," tuturnya.
"Dan Udang Vaname ini permintaannya sangat sangat banyak. Dan garis pantai yang sangat luas di Bangka Belitung ini kami jadikan suatu keunggulan. Jadi opportunity ini sedang kita push untuk kita dapatkan," pungkasnya.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Most Popular