
Soal Kasus Covid-19 di RI, Menko PMK: Semuanya Landai-landai
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
08 May 2020 14:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memberikan perkembangan terkini terkait penanganan Covid-19. Menurut dia, situasi per Kamis (7/5/2020), semakin baik.
"Ada kecenderungan angka kasus yang terjadi di Indonesia mengalami penurunan walaupun tidak terlalu drastis. Tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan," ujar Muhadjir dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (8/5/2020).
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 per 7 Kamis (7/5/2020) pukul 12.00 WIB, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 12.776 orang. Sementara yang sembuh dan meninggal masing-masing 2.831 orang dan 930 orang.
"DKI Jakarta tetap memimpin, diikuti provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah. Sedangkan yang di luar Jawa juga harus diwaspadai di Sulawesi Selatan," kata Muhadjir.
Lebih lanjut, Ia pun bersyukur prediksi kasus di Indonesia akan tumbuh secara eksponensial atau ekstrem tidak terjadi.
"Kita bersyukur karena angka kasus kita masih relatif rendah, yaitu kasus per hari masih di bawah 500 paling tinggi puncaknya, kesembuhan mendekati 300 per hari, angka kematian melandai tidak ada penambahan drastis," ujarnya.
"Untuk kawasan ASEAN, Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi kedua setelah Singapura, diikuti Filipina. Namun dibandingkan jumlah penduduk angka ini tidak terlalu istimewa. Bagaimana dengan kawasan ASEAN, pertumbuhan kasusnya? Singapura pernah sampai 1.400 sehari. Sedangkan Indonesia yang merah tebal adalah gambaran Indonesia, kita moderat sekali dan ini gambaran profil negara ASEAN tidak ada yang terlalu ekstrem seperti di Eropa dan Amerika Utara," lanjut Muhadjir.
Semua fakta itu, menurut dia, menjadi dasar pemerintah membuat penghitungan skenario penanganan Covid-19.
"Semuanya landai-landai dan mudah2an terus berlangsung dan semakin turun sehingga penanganan Covid-19 bisa segera rampung dan bisa menangani dampaknya," kata Muhadjir.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
"Ada kecenderungan angka kasus yang terjadi di Indonesia mengalami penurunan walaupun tidak terlalu drastis. Tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan," ujar Muhadjir dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (8/5/2020).
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 per 7 Kamis (7/5/2020) pukul 12.00 WIB, jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 12.776 orang. Sementara yang sembuh dan meninggal masing-masing 2.831 orang dan 930 orang.
![]() |
"DKI Jakarta tetap memimpin, diikuti provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah. Sedangkan yang di luar Jawa juga harus diwaspadai di Sulawesi Selatan," kata Muhadjir.
Lebih lanjut, Ia pun bersyukur prediksi kasus di Indonesia akan tumbuh secara eksponensial atau ekstrem tidak terjadi.
"Kita bersyukur karena angka kasus kita masih relatif rendah, yaitu kasus per hari masih di bawah 500 paling tinggi puncaknya, kesembuhan mendekati 300 per hari, angka kematian melandai tidak ada penambahan drastis," ujarnya.
"Untuk kawasan ASEAN, Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi kedua setelah Singapura, diikuti Filipina. Namun dibandingkan jumlah penduduk angka ini tidak terlalu istimewa. Bagaimana dengan kawasan ASEAN, pertumbuhan kasusnya? Singapura pernah sampai 1.400 sehari. Sedangkan Indonesia yang merah tebal adalah gambaran Indonesia, kita moderat sekali dan ini gambaran profil negara ASEAN tidak ada yang terlalu ekstrem seperti di Eropa dan Amerika Utara," lanjut Muhadjir.
Semua fakta itu, menurut dia, menjadi dasar pemerintah membuat penghitungan skenario penanganan Covid-19.
"Semuanya landai-landai dan mudah2an terus berlangsung dan semakin turun sehingga penanganan Covid-19 bisa segera rampung dan bisa menangani dampaknya," kata Muhadjir.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Most Popular